BANGGAI RAYA- Saat ini Pemda Banggai melalui tim pansel tengah menggodok nama-nama calon direktur di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banggai.
Proses lelang jabatan yang pada tahap seleksi berkas menghasilkan 14 nama dan kini memasuki uji kelayakan, mendapatkan sorotan Anggota DPRD Banggai Syafruddin Husain.
Wakil rakyat yang juga mengetuai DPC PKB Banggai itu, kepada media ini Senin (26/7/2021) mengatakan, karena yang hendak dipilih adalah direktur di perusahaan daerah yang mengelola air minum untuk masyarakat, maka ada dua hal yang harus dicatat sebagai tugas pokoknya. Pertama kata dia, adalah menyediakan layanan air bersih yang berkualitas, lancar dan benar-benar bisa memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Banggai secara luas. Intinya adalah menjawab kebutuhan ketersediaan air bersih masyarakat secara terus menerus dan berkualitas.
Kedua kata politisi yang akrab disapa Haji Udin, adalah menjadikan PDAM sebagai perusahaan yang maju, berkembang dan menghasilkan pendapatan bagi daerah.
“Jadi dua tugasnya direktur, melayani air bersih yang berkualitas untuk masyarakat secara terus-menerus, dan menghasilkan pendapatan bagi daerah,” tandasnya.
Karena dua tugas itulah tekan Syafruddin Husain, maka pengalaman mengelola perusahaan dengan baik, harus menjadi salah satu syarat mutlak untuk mereka yang mau memimpin PDAM.
“Ingat, PDAM itu perusahaan yang melayani kebutuhan publik dan menghasilkan pendapatan bagi daerah, jadi harus ada rekam jejak baik terhadap calon direktur. Mengisi posisi direktur itu bukan seperti mengisi lowongan kerja biasa, tapi mengisi posisi manajerial. Artinya, ada pengalaman manajerial perusahaan yang mestinya jadi salah satu pertimbangan. Jangan sampai saat menjabat, seorang direktur masih belajar memanaj perusahaan, atau bingung mau memulai apa,” kata politisi berlatar bisnis ini.
Ia juga mengingatkan bahwa program penyediaan dan perbaikan pelayanan air bersih adalah salah satu program Bupati Amirudin Tamoreka.
“Karenanya, memilih direktur yang profesional dan benar-benar handal adalah tantangan pertamanya, apakah program itu akan sukses atau justru sebaliknya,” tandas Haji Udin.
