BANGGAI RAYA- Sebanyak 753 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se Indonesia, ikut dalam Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN-MAs) di Provinsi Bangka Belitung.
Selasa 1 Agustus 2023, ratusan peserta dari 47 PTMA termasuk tiga mahasiswa Unismuh Luwuk akan diterjunkan ke lokasi KKN MAs
Ketua Bidang Pengembangan dan Penelitian LP3M Unismuh Luwuk, Dr. Syamsu Adi Rahman yang mendampingi mahasiswa kampus hijau di Bangka Belitung mengatakan, ratusan peserta KKN MAs ini akan disebar di lima kabupaten.
Lima kabupaten itu adalah Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Belitung, dan Kabupaten Belitung Timur.
Sebaran ratusan mahasiswa ini, ditempatkan di 14 kecamatan yang ada di lima kabupaten tersebut.
Adapun tema yang diangkat ‘Penguatan Eduecotoutrism Berbasis Teknologi untuk Mendukung Konservasi Lingkungan di Bumi Serumpun Sebalai’.
Ia menyebutkan, peserta KKN MAs telah mendapatkan pembekalan terlebih dahulu sebelum berada di Bangka Belitung.
“Hari ini Insya Allah penerjunan ke lokasi masing-masing. Nanti mahasiswa akan didampingi langsung dosen pembimbing lapangan lokal di sini,” jelasnya.
Sejumlah harapan disampaikan dosen Fakultas Perikanan itu kepada tiga mahasiswa yang ikut KKN MAs di Bangka Belitung.
Pertama, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat.
Kemudian, dengan KKN MAs ini diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai masalah di wilayah tersebut, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memberikan kesempatan belajar bagi para mahasiswa untuk lebih memahami tantangan dan kebutuhan daerah tersebut.
“Semoga juga, KKN ini dapat menginspirasi para peserta untuk terus berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di masa depan,” harapnya.
Ini tiga mahasiswa Unismuh Luwuk yang ikut KKN MAs, Nadia Chayanti Suma dari Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP).
Kemudian Wa Ode Lismawati Sudiri dari Prodi Ilmu Hukum Fakultas Ilmu Hukum, dan Sri Okta Viana Hatibie dari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. (*)
