BANGGAI RAYA- Untuk membantu meringankan beban ekonomi para pekerja di tengah masa pandemi ini, Pemerintah Pusat telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada 12,4 juta pekerja. Di mana masing-masing pekerja mendapatkan uang tunai sebesar Rp2,4 juta untuk empat bulan.
Dalam penyaluran BSU ini, pemerintah menggunakan data kepesertaan BPJamsostek. Dapat atau tidaknya BSU, diantaranya adalah pekerja terdaftar sebagai peserta BPJamsostek aktif hingga bulan Juni 2020 dan gaji pekerja di bawah Rp5 juta.
Kepala BPJamsostek Banggai, Sahid Wahid SH., MH., kepada Banggai Raya, Rabu (21/10/2020) mengatakan, selain memberikan BSU, pemerintah juga memberikan kebijakan relaksasi iuran bagi pemberi kerja dan peserta BPJamsostek. Ini dilakukan semata-mata untuk meringankan beban keuangan dalam masa pandemi ini. Bahkan, untuk iuran program jaminan kecelakan kerja dan kematian diberikan diskon hingga 99 persen.
Olehnya itu, Sahid Wahid mengimbau kepada semua perusahaan di daerah ini, untuk memastikan seluruh pekerjanya atau tenaga kerjanya telah terdaftar pada program BPJamsostek dengan mengikuti program dan data sesuai ketentuan. Karena kata Sahid, perlindungan menjadi sangat penting di tengah masa pandemi ini.
Kemudian, Sahid juga mengimbau kepada perusahaan agar mengupdate atau pengkinian seluruh data peserta, khususnya Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat, nomor handphone dan alamat email, sesuai data yang valid sampai batas waktu 31 Oktober 2020.
Kedua hal ini sambung pria asal Makassar itu, sekaligus persiapan jika pemerintah kembali menggunakan data peserta BPJamsostek sebagai basis data potensi program lanjutan pencegahan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional pasca BSU. Sehingga nantinya, tidak ada lagi karyawan yang tertinggal.
Ia berharap dukungan dari seluruh pihak dalam upaya pencegahan Covid-19 dapat berjalan dengan baik dan pemulihan ekonomi nasional dapat segera terwujud. “Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keselamatan untuk kembali bersama membangun negeri,” harapnya. JAD
