Operasional BSI Berlian Banggai Perlu Perhatian Pemda

Hj. Wirna Hadju

BANGGAI RAYA- Direktur Bank Sampah Induk (BSI) “Berlian” Kabupaten Banggai, Hj. Wirna Hadju berharap kepada Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanuddin Masulili, MM untuk bisa memberikan dukungan dan perhatian terhadap operasional bank sampah tersebut.

Pasalnya, Bank Sampah Induk (BSI) “Berlian” Kabupaten Banggai sudah terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Ia mengatakan, sebagai orang yang dipercayakan untuk memimpin dan memanejerial Bank Sampah Induk Kabupaten Banggai itu, akan terus berupaya aktif dalam menghidupkan kerja-kerja bank sampah.

“Insya Allah aktif terus. Operasional bank sampah saya akan tetap upayakan untuk menjadi perhatian pemerintah dan dukungannya. Semoga dengan pemimpin yang baru sangat mendukung program bank sampah, dan itu harapan kami. Karena Bank Sampah Induk daerah Kabupaten Banggai sudah terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup. Sayangnya kalau BSI ini tidak aktif lagi,” ungkapHj. Wirna Hadju kepada Banggai Raya, Selasa (15/6/2021).

BACA JUGA:  Lomba Desa dan Kelurahan di Banggai Sebagai Bentuk Pembinaan

Ia mengaku, BSI Kabupaten Banggai sangat membutuhkan tambahan sarana transportasi yang memadai untuk melaksanakan operasional penimbangan dan pengangkutan sampah milik Bank Sampah Unit (BSU) di wilayah Kabupaten Banggai.

Saat ini kata Hj. Wirna, BSI belum melayani atau menerima BSU dari desa-desa, sebab terbentur tidak memiliki kendaraan untuk melakukan pengangkutan. Sarana transportasi yang tersedia di BSI Banggai hanya kendaraan Viar, yang hanya untuk melayani BSU dalam Kota Luwuk.

BACA JUGA:  Sosialisasi Pengembangan Senoro Selatan di Momen Halalbihalal dan Temu Media SKK Migas - JOB Tomori dan Insan Pers

“Desa belum bisa dibuatkan BSU, karena tidak memiliki sarana transportasi. Kami hanya punya Viar, yang tidak mungkin untuk mengangkut sampah itu. Desa-desa berharap dari BSI yang akan menjemput sampahnya. Sedangkan kita tidak ada kendaraan operasional, seperti mobil kijang open kap. Makanya, kami belum melayani BSU dari desa,” ungkapnya.

Ia berharap, semoga pemerintah daerah lebih memperhatikan perkembangan BSI, sebab tanpa dukungan Pemda, BSI tidak akan berkembang maju. Karena BSI merupakan bank sampah induk milik daerah Kabupaten Banggai yang sudah terdaftar di DLH Provinsi Sulawesi Tengah dan Kementerian Lingkungan Hidup RI.

BACA JUGA:  Sosialisasi Pengembangan Senoro Selatan di Momen Halalbihalal dan Temu Media SKK Migas - JOB Tomori dan Insan Pers

Ia berharap, semoga pandemi Covid-19 ini segera selesai, sehingga bank sampah unit (BSU) bisa aktif kembali dalam melakukan penimbangan. Saat ini hanya sebagian yang aktif BSU-nya.

Tapi tahun ini program bank sampahnya mulai redup. Bahkan ada BSU di kelurahan yang sudah tutup dan bangunannya di ongkar. Tapi, masih ada juga BSU kelurahan yang rajin melakukan penimbangan sampah, dari Kelurahan Hanga-hanga, setiap bulan sampai berapa kali melakukan penimbangan. “Bank sampah unit sekolah juga macet, karena Pandemi Covid-19. Sebagian juga BSU milik kelurahan di Kota Luwuk sudah tidak menampung lagi sampah. Tidak seperti pada awal-awal gencarnya program bank sampah,” tambahnya.

Pos terkait