BANGGAI RAYA-Tahun 2023 ini, Politeknik Kelautan dan Perikanan (PKP) Bitung yang merupakan Perguruan Tinggi (PT).Vokasi milik Kementerian KP dan menyelenggarakan Prodi Teknik Penangkapan Ikan, Prodi Mekanisasi Perikanan, dan Prodi Teknik Pengolahan Produk Perikanan, kembali membuka penerimaan taruna/i baru tahun 2023/2024.
Direktur Politeknik KP Bitung Daniel Heintje Ndahwali kepada media ini mengatakan, Politeknik yang berada di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan itu adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang kelautan dan perikanan, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan.
Kegiatan pendidikan di Politeknik KP Bitung ini meliputi, Klasikal/Teori, Praktikum/ Praktek Kompetensi/ PKL/ KPA dan Kegiatan pembinaan fisik, mental, dan disiplin taruna/taruni.
Lama studi program Diploma Tiga adalah 3 (tiga) tahun dan selama-lamanya 4 (empat) tahun, termasuk masa mengulang bagi taruna/taruni yang tidak lulus semester/ naik tingkat. Khusus taruna tingkat I (satu) yang dinyatakan tidak lulus, tidak dapat melanjutkan pendidikan (Drop Out).
Lulusan Program Diploma Tiga diberikan hak menggunakan gelar akademik yaitu Ahli Madya Perikanan (A.Md.Pi).
Selain mendapatkan Ijazah D.III, lulusan Politeknik KP Bitung dilengkapi dengan sertifikat keahlian, yakni Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan Tingkat-I (ANKAPIN-I) untuk Prodi TPI, Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan Tingkat -I (ATKAPIN-I) untuk Prodi MP, Basic Safety Training (BST) untuk Prodi TPI dan MP, Sertifikat Pengolah Ikan (SPI) untuk Prodi TPPP, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk Prodi TPPP dan Sertifikat Kompetensi dari BNSP.
PKP Bitung menyelenggarakan tiga program studi yakni Teknik Penangkapan Ikan (TPI), Mekanisasi Perikanan (MP) dan Teknik Pengolahan Produk Perikanan (TPPP).
Lulusan SMA/SMK dan sederajat yang berminat kuliah di PKP Bitung, dapat mendaftar sejak tanggal 1 April-30 Mei 2023, dan semua peserta didik di asramakan, dan gratis semua sebab menjadi tanggungan pemerintah melalui APBN.
Daniel yang merupakan putra kelahiran Luwuk berharap, banyak anak-anak lulusan SMA, SMK atau sederajatnya bisa mendaftar di sekolah ini. “Karena merupakan sekolah nasional peserta didiknya berasal dari seluruh Indonesia, semuanya di asramakan dalam kampus,” jelas Daniel Heintje.DAR/**
