4.760 Dosis Vaksin Covid Jatah Banggai

BANGGAI RAYA- Jumlah dosis (takaran obat untuk sekali pakai) vaksin Covid yang akan diterima Kabupaten Banggai, sebanyak 4.760 dosis. Jumlah tersebut, merupakan jumlah terbanyak kedua setelah Kabupaten Parigi Moutong yang akan menerima 5.320 dosis vaksin Covid-19.

“Berdasarkan surat dari Kementerian Kesehatan RI tentang distribusi dan rencana pelaksanaan vaksinasi, kita menerima 4.760 dosis vaksin,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Banggai, Anang Otoluwa kepada Banggai Raya via telepon genggamnya, Rabu (13/1/2021).

Vaksinasi untuk Banggai sebut Anang, nanti dimulai Februari. Untuk Sulteng dicanangkan Kamis (14/1). “Vaksinasi untuk Kabupaten Banggai, Insya Allah bulan Februari. Kita masuk termin kedua. Termin pertama ini, khusus kabupaten yang berdekatan dengan Ibu Kota Provinsi yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Poso,” ujar Dr. Anang.

Walaupun secara nasional program vaksinasi Covid-19 sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1) dan di tingkat provinsi dimulai Kamis (14/1), namun pelaksanaannya belum langsung menyentuh seluruh kabupaten.

Di Kabupaten Banggai misalnya. Daerah dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Provinsi Sulteng setelah Kabupaten Parimo itu, baru akan memulai program vaksinasi pada bukan Februari mendatang.

BACA JUGA:  Modus Tanya Alamat, Motor Milik Lansia di Nuhon Ini Raib Dibawa Maling

Hal itu disampaikan Sekkab Banggai, Abdullah Ali kepada Banggai Raya, saat ditemui usai mengikuti kegiatan presentasi virtual Anugerah Kebudayaan PWI oleh Bupati Herwin Yatim, Rabu (13/1/2021).

Ia mengatakan, untuk Sulawesi Tengah akan dimulai pada Kamis (14/1), namun baru untuk Kota Palu dan sejumlah daerah yang berbatasan dengan daerah lain.

Hal itu kata Abdullah berdasarkan informasi yang disampaikan Kadis Kesehatan Banggai, Dr Anang Otoluwa kepadanya.

Disadur dari Kompas.com menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dengan izin penggunaan darurat ini, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd.China dan PT Bio Farma (Persero) dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.

Dalam pemberian izinnya, BPOM melakukan kajian hasil uji klinis tahap akhir pengujian vaksin, termasuk khasiat atau efikasi vaksin.

BACA JUGA:  Tragis, Mobil Pick Up Terperosok ke Jurang di Balantak

Berikut beberapa poin penting yang harus diketahui soal vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia:

  1. Efikasi. Pemberian izin penggunaan darurat dari vaksin Sinovac didasarkan atas data analisis dan uji klinis yang dilakukan di Bandung, didukung data dari Turki dan Brasil. Uji klinis fase 3 di Bandung menunjukkan vaksin Covid-19 buatan China mempunyai tingkat efikasi 65,3 persen.
  2. Efek samping. Vaksin Sinovac akan diberikan dalam dua dosis dengan 0,5 milimeter per dosisnya. Berdasarkan hasil uji klinis dipastikan vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional aman. Disebutkan, vaksin tidak menimbulkan efek samping serius.
  3. Halal. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengelurkan fatwa Nomor 2 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Sciences Co.Ltd. China dan PT Bio Farma (Persero). Fatwa telah diterbitkan pada 11 Januari 2021, menyusul dikeluarkannya EUA oleh BPOM.
    Fatwa mengikat pada tiga vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Science.Co.Ltd. China dan PT Bio Farma (Persero), yaitu CoronaVac, Vaksin Covid-19, dan Vac2Bio.
  4. Reaksi. Ada beberapa reaksi yang mungkin akan muncul setelah divaksin. Reaksi hampir sama dengan vaksin lainnya. Beberapa reaksi tersebut antara lain: a. Reaksi lokal nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan atau reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis. b. Reaksi sistemik, demam nyeri otot seluruh tubuh (myalgia) nyeri sendi (atralgia) badan lemah sakit kepala. c. Reaksi lain reaksi alergi, seperti urtikaria, oedem reaksi anafilaksis syncope (pingsan).
    Reaksi yang mungkin terjadi setelah disuntik vaksin covid-19, hampir sama dengan vaksin lain
  5. Kelompok eksklusi. Pemberian vaksin harus dengan pertimbangan, termasuk penyakit penyerta dan kondisi tubuh penerima.
  6. Penundaan pemberian vaksin. Vaksin Covid-19 Sinovac diberikan melalui suntikan intramuskular pada bagian lengan kiri atas dengan menggunakan alat suntik sekali pakai. Terdapat beberapa kondisi lain yang mengharuskan pemberian vaksin kepada seseorang harus ditunda, seperti a. sedang demam, b. apabila memiliki salah satu penyakit paru seperti asma, PPOK, dan TBC. DAR/JAD/KMP