Terlalu Materialistik Hingga Kurang Komunikasi Bisa Picu Kekacauan Keluarga

Ketua PKK Morut, Febriyanti H. DJ. Hehi memberikan paparan saat Sosialisasi dan penyuluhan keluarga. FOTO: DOK. MEDIA CENTER DELIS & DJIRA

BANGGAI RAYA– Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Morowali Utara (Morut), Febriyanthi H. DJ. Hehis S.Si, menyampaikan tiga faktor yang dapat memicu kekecauan dalam keluarga.

Tiga faktor itu diantaranya keluarga yang terlalu materialistik, keluarga yang kurang percaya satu dengan yang lainnya dan keluarga yang kurang komunikasi.

Hal ini disampaikan Ketua PKK Kabupaten Morut, Febriyanthi H. DJ. Hehi saat tampil menjadi salah satu pembicara pada acara sosialisasi dan Penyuluhan Keluarga bagi para anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Kamis (23/9/2021).

Dalam pemaparannya, istri Bupati Morut Delis J. Hehi ini mengupas tuntas mengenai apa arti keluarga, apa fungsi keluarga, faktor-faktor apa yang membuat kekacauan dalam sebuah keluarga serta bagaimana cara mempertahankan ketahanan sebuah keluarga.

BACA JUGA:  Jaga Produksi Migas, JOB Tomori Targetkan Senoro Selatan Berproduksi 2025

“Tiga faktor yang sering memicu kekacauan dalam keluarga adalah keluarga yang terlalu materialistik, keluarga yang kurang percaya satu dengan yang lainnya dan keluarga yang kurang komunikasi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, keluarga (ayah-ibu) mengumpulkan harta benda dengan asumsi penghasilan suami kurang, sehingga ibu atau istri juga terjun langsung keluar rumah untuk mencari nafkah. Sehingga anak dididik oleh pembantu yang biasanya juga kurang berpendidikan.

Kondisi seperti ini kata Feby yang juga Ketua PMI Morut itu, kemudian bisa memicu tergerusnya rasa percaya antar sesama anggota keluarga.

BACA JUGA:  Baliho Cabup Banggai Sulianti Murad Dirusak

Padahal saling percaya kata dia, merupakan elemen sangat penting dalam keluarga. “Kalau antar.anggota keluarga tidak saling percaya maka akan memunculkan kecurigaan kecurigaan yang belum tentu benar,” terangnya.

Faktor pemicu kekacauan lainnya dalam keluarga adalah kurangnya komunikasi. Biasanya, keluarga duduk makan bersama, namun keheningan di meja makan karena masing-masing sibuk dengan gadget.

Akibat kurang komunikasi, sesama anggota keluarga tidak saling mengetahui kesulitan atau kebutuhan masing-masing sehingga tidak ada solusi, tetapi justru perpecahan.

Nah bagaimana resep menjaga ketahanan keluarga?

Feby mengatakan, bahwa keluarga harus sering berkumpul bersama, menjalin komunikasi yang terbuka, berinteraksi dan memanfaatkan potensi masing-masing agar tidak bergantung kepada pihak-pihak di luar keluarga.

BACA JUGA:  Hore! 372 Siswa Kelas 12 SMKN 1 Luwuk Lulus 

Sementara itu, Wakil Bupati Morut, H. Djira yang membacakan sambutan Bupati menyampaikan apresiasi kepada Pengurus Dharma Wanita Persatuan Pemkab Morut yang telah berkontribusi besar dalam mendukung para suami dalam melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

Bupati berharap Dharma Wanita mampu memberikan penguatan, dorongan moral dan spiritual kepada suami agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik di tengah makin kritisnya masyarakat dalam menuntut karya-karya aparatur pemerintah sebagai pelayan masyarakat.

Turut memberikan sambutan pada acara itu Ketua Ikadan Bidan Indonesia (IBI) Morut. (*)

Sumber: Media Center Delis & Djira

Pos terkait