Semua Serba Bayar, Guru dari Masama Ancam Tarik Peserta Kemah Pramuka di Bukit Jaya

BANGGAI RAYA-Banyaknya tambahan biaya tak terduga di lokasi kemah prestasi Gerakan Pramuka Kabupaten Banggai di Desa Bukit Jaya Kecamatan Toili, memunculkan keluhan dari sejumlah guru yang mendampingi murid peserta perkemahan.

Kepada wartawan di lokasi kegiatan Senin pagi (8/8/2022), guru dari Kecamatan Masama bahkan mengancam menarik pulang pesertanya, karena semua jadi serba bayar.

“Untuk parkir mobil saja kami yang peserta ini tetap harus bayar hingga Rp25 ribu per hari. Lalu untuk mandi biayanya Rp5000 sekali masuk, buang air Rp3000 dan Rp2000. Kalau ambil air Rp2000 per jerigen 5 liter. Ini biaya yang kami tidak duga,” tuturnya.

BACA JUGA:  Meriahkan HUT ke-60 Sulawesi Tengah,SKK Migas - JOB Tomori Ikuti Sulteng Expo 2024

Kalau begini modelnya kata dia, maka beban biaya jadi tambah banyak dan memberatkan. “Saya sudah ikut perkemahan dari 2004 dan baru kali ini beban biaya tak terduga banyak sekali,” keluhnya lagi.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Keluhan serupa disampaikan pendamping dari Luwuk. “Yah pokoknya semua memang serba bayar dan ini jadi biaya tak terduga, ” kata dia.

Sementara itu ketua panitia Kemah Prestasi Pramuka Banggai Risman Sarifudin menjelaskan bahwa biaya seperti itu diberlakukan oleh warga dan bukan oleh panitia. “Kami menyediakan sarana toilet yang gratis di rumah tertentu, tapi yang lain memang memilih ke toilet berbayar yang dibangun warga secara perorangan,” jelasnya.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Risman juga berdalih, keluhan itu bukan dari peserta, tapi dari pendamping yakni orang tua murid, pengunjung atau guru.

Penjelasan serupa disampaikan Camat Toili I Made Brata. Menurutnya, pungutan itu dilakukan warga karena mereka membangun sendiri sarananya. DAR

Pos terkait