Pasar Simpong Semrawut, Akademisi: Satpol PP Tidak Tegas Kepada Pedagang

BANGGAI RAYA– Bukan hal yang tabu lagi, persoalan semberawutan di lingkungan Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, tapi bagaimana bisa mengatasi macet arus lalulintas di area tersebut.

Termasuk juga tempat pembuangan sampah di Pasar Simpong. Sampai dengan saat ini, para pedagang masih membuang sampah di sembarang tempat.

Selama ini, pedagang membuang sampah di komplek pintu masuk Pasar Simpong.

Hal tersebut mendapatkan perhatian dari sejumlah akademisi, diantaranya Akademisi Universitas Tompotika (Untika) Luwuk, Ridwan M. Amin.

Dosen di Fakultas Teknik Untika Luwuk ini mengeluhkan, macetnya arus lalulintas di jalan masuk ke Pasar Simpong, tepatnya di pertigaan depan Masjid An Nur Simpong. Belum lagi, pedagang membuang sampah didepan pintu masuk.

BACA JUGA:  Meriahkan HUT ke-60 Sulawesi Tengah,SKK Migas - JOB Tomori Ikuti Sulteng Expo 2024

“Coba bapak jalan ke Pasar Simpong dari pertigaan Masdjid An Nur Simpong sampai ke jalur pasar, sudah semakin parah dan macetnya luar biasa. belum lagi masalah sampah yang mereka buang sembarangan di got, sampah tomat yang sudah busuk, ikan yang sudah busuk, dan lain-lain,” jelas Ridwan M. Amin kepada Banggai Raya, Selasa (26/3/2023).

Hal itu kata dia, sudah dilaporkan ke instansi terkait, yakni Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banggai. Tapi Satpol PP tidak mengambil tindakan tegas terhadap para pedagang.

Menurut dia, masyarakat Simpong sangat kecewa, sepertinya Pemda Banggai membiarkan kemacetan arus lalu lintas dan sampah di Pasar Simpong.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

“Saya sudah laporkan ke Pol PP, tapi tidak ada efek jerah, kalo cuma sekedar datang mengimbau, percuma lebih baik tidak usah. Masyarakat dan warga Simpong sangat kecewa, sepertinya Pemda membiarkan ini terjadi cukup lama, sejak awal pembangunan rehab pasar hingga saat ini,” ujarnya.

Ia menyarankan kepada Pemda Banggai untuk memindahkan para pedagang di lahan kosong di samping jembatan kayu, tepatnya di depan Kantor Kelurahan Jole.

Agar kata mantan Kabid Hubungan Industrial, Nakertrans Kabupaten Banggai ini, tidak lagi terjadi kemacetan arus lalulintas di Pasar Simpong.

BACA JUGA:  Meriahkan HUT ke-60 Sulawesi Tengah,SKK Migas - JOB Tomori Ikuti Sulteng Expo 2024

“Sebenarnya solusinya, Pemda arahkan saja disamping jembatan kayu depan Kelurahan Jole, disitu lebih aman dan ada akses jalan kalo cuma mobil Pickup belakang kantor kelurahan, daripada mereka jualan di badan jalan yang sangat meresahkan warga yang tinggal di seputaran Kelurahan simpong,” tuturnya.

“Harus ada ketegasan yang serius dari Pemda. SKPD yang terlibat, yakni Pol PP, Dishub, Disperindag, Camat dan Lurah harus berperan langsung, saling koordinasi yang baik, sehingga ada efek jerah. Apalagi ini tinggal kurang kebih 14 hari menjelang Idhul Fitri harus segera diantisipasi, jangansampai nanti sudah menimbulkan korban, antara pengguna jalan dengan para pedagang ilegal,” tandasnya. RUM