BANGGAI RAYA- Disebut tak diutus mewakili Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai dalam kegiatan Silaturahmi Nasional (Silatnas) BEM Perguruan Tinggi Muhamadiyah se Indonesia (PTMI) di Mataram, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Banggai angkat suara.
Ketua IMM Kabupaten Banggai, Rifaldi Sibay menegaskan, klarifikasi yang disampaikan Wakil Rektor III sangat bertentangan dengan fakta yang ada.
Menurutnya, Wakil Rektor III Agung K Djibran tidak menyampaikan hal sebenarnya dalam klarifikasi kepada mahasiswa.
“Padahal dia (WR 3) sendiri yang memberikan tugas kepada Korkom (an Lukiyanto) untuk mengikuti Silatnas tersebut,” tegas Immawan Rifaldi Sibay.
Ia menilai, Wakil Rektor III terkesan ingin membela diri dan menyembunyikan kesalahan.
“Kami sangat-sangat kecewa karena ini sudah melukai hati kader kader kami,” cetusnya.
Olehnya, Rifaldi meminta ketegasan Rektor UMLB agar dapat turun langsung menyelesaikan polemik yang dinilai telah mencederai hati IMM.
“Kami punya bukti, ada surat tugas yang beliau sendiri tandatangani untuk keberangkatan Lukiyanto menuju Mataram dalam rangka Silatnas BEM PTMI,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB), Agung K Djibran, memberikan klarifikasi terkait pemberangkatan mahasiswa UMLB untuk mengikuti Silaturahmi Nasional BEM PTMI di Mataram.
Agung mengaku, kampus hijau tidak pernah mengutus atau memberikan rekomendasi kepada mahasiswa untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Dalam hal ini tidak ada surat yang masuk ke kampus terkait utusan BEM,” ujarnya, Kamis, 9 Juni 2022.
Menurutnya, pihak yang mengklaim bahwa pemberangkatan mahasiswa ke kegiatan Silaturahmi Nasional BEM PTMI di Mataram adalah utusan BEM UMLB merupakan klaim sepihak.
“Sekali lagi universitas tidak pernah mengutus mahasiswa atau BEM untuk mengikuti kegiatan itu,” tandasnya lagi.
Surat atau permintaan terkait utusan universitas dalam agenda itu dikirim langsung oleh IMM Wilayah ke PC IMM Banggai.
“Soal anggaran, universitas akan memberikan bantuan kepada organisasi apapun selama universitas memiliki anggaran. Dan itu tidak hanya untuk organisasi tertentu saja,” katanya.
Adapun terkait polemik BEM UMLB yang hingga saat ini belum terbentuk, Agung mengaku akan segera memfasilitasi.
“BEM universitas sampai saat ini manang belum terbentuk, dan tidak memiliki SK rektor. Tapi dalam waktu dekat kami akan memfasilitasi pembentukan BEM universitas,” tutupnya. (*)
Editor: Jajad Sudrajad