BANGGAI RAYA- Kemah Prestasi Pramuka yang dipusatkan di Desa Bukit Jaya, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai rencananya akan dibuka pada Senin sore ini (8/8/2022).
Namun baru mau dibuka, kabar tak sedap mulai bermuculan. Bahkan viral di media sosial.
Pasalnya di lokasi Kemah Prestasi itu, kontingen dibuat tidak nyaman karena harus serba main bayar dengan tarif tinggi. Mulai dari soal mandi, hingga buang hajat yang menumpang di rumah warga.
Keluhan para peserta Pramuka ini pun mencuat di media sosial Facebook. Hingga dibagikan ke banyak grup.
Keluhanan itu seperti disampaikan akun facebook milik Yuliana, Senin 8 Agustus 2022. Baru delapan jam, postingan itu telah dibagikan hingga 363 kali.
Dalam postingan, Yuliana menyebutkan sejumlah guru dari Bunta dan Bualemo yang membawa muridnya mengeluhkan kondisi tersebut.
Betapa tidak, untuk mandi saja peserta kemah yang menumpang di rumah warga ditarif Rp7 ribu. Buang air besar Rp5 ribu.
Tarif tinggi ini kata Yuliana, tentunya sangat miris. Sangat memprihatikan bagi peserta Pramuka yang akan mengikuti kegiatan hingga tanggal 14 Agustus itu.
Yuliana membandingkan, Ia pernah ikut MTQ di Bunta tapi tidak seperti di Toili, yang harus serba bayar dengan tarif tinggi. Padahal kata dia, ini juga momen untuk mencari pahala.
Disebutkan juga, karena kondisi seperti ini tidak menutup kemungkinan kontingen memilih untuk meninggalkan lokasi Kemah Prestasi.
Berikut lengkapnya isi postingan Yuliana.
“Untuk warga 24 bukit jaya jgn juga keterlaluan..sama org ” yg ikut perkemahan..krna td guru” dr bunta yg bawa murit” ny ,serta dr bualemo dll…mngeluh semua ..karna mereka mndi k rmh warga d tarip seharga 7000 per kepala ..dn buang air besar 5000 kasian kn..klo setiap hr hrs d tarik segitu ya ..kasian ..,”.
“Kita juga dl prn ikut mtq d bunta trs tingl d rmh warga tpi kita dr toili gk ad di tarip klo mndi dg buang air besar..klo sep itu org bkit jya sama aj gk bsa mncari amal..emng hari gni gk ad yg gk pake duit tp jgn ketrlaluan ..krn mrka blg klo ttp bgtu mnding plg sj,”. (*)
Editor: Jajad
