Panik Karena Gempa, Ortu Rame-rame Jamput Anaknya di Sekolah

BANGGAI RAYA- Gempa yang mengguncang wilayah Bonebolango, Provinsi Gorontalo berkekuatan 6,3 Magnitude, Rabu pagi (18/1/2023), juga terasa di wilayah Kota Luwuk dan sekitarnya, Kabupaten Banggai.

Gempa yang terjadi pada pukul 08.30 Wita itu, membuat seluruh warga Kota Luwuk panik, termasuk para guru dan tenaga kependidikan serta pelajar di satuan pendidikan, mulai tingkat SD, SMP dan SMA.

Pada jam-jam tersebut, seluruh peserta didik sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam ruang kelas, sontak saja para murid dan siswa berhamburan lari untuk keluar kelas menuju halaman sekolah.

BACA JUGA:  Meriahkan HUT ke-60 Sulawesi Tengah,SKK Migas - JOB Tomori Ikuti Sulteng Expo 2024

Kepanikan terhadap guncangan gempa tersebut, membuat sejumlah orang tua murid sekolah dasar di wilayah Kecamatan Luwuk Utara harus menjemput anak-anaknya untuk pulang.

Seperti amatan Banggai Raya pagi itu, di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Banggai yang berlokasi di BTN Nusagriyah Kilongan, para orang tua menjemput anak-anaknya untuk pulang.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Begitu juga dengan SDN Unjulan, Kelurahan Kilongan, SD Inpres Boyou di Desa Awu, SDN Inpres Leoknyo dan SDN Biak di Desa Biak, murid-muridnya dipulangkan, sehingga sekolah dasar di Luwuk Utara tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Kepada Banggai Raya, Kepala SDN Unjulan, Hj. Suhaena Djauni mengakui, gempa yang sempat mengguncang wilayah Provinsi Gorontalo tersebut, membuat panik seluruh guru dan murid-murid. Sehingga, sejumlah peserta didiknya ada yang dikembalikan ke rumahnya masing-masing.

BACA JUGA:  Meriahkan HUT ke-60 Sulawesi Tengah,SKK Migas - JOB Tomori Ikuti Sulteng Expo 2024

“Iya, ada anak-anak yang pulang karena gempa. Murid-murid itu dijemput oleh orang tuanya. Kami ada melaksanakan belajar mengajar, yang pulang hanya anak-anak yang sudah dijemput saja. Tapi, ada 80 persen anak-anak sudah dijemput pulang. Yang masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar, yaitu murid kelas 4, kelas 5 dan kelas 6, tapi itu hanya sebagian, karena sebagian sudah dijemput pulang,” kata Hj. Suhaena Djauni melalui pesan WhatsApp. RUM