Syamsuarni Amirudin Kukuhkan Lima Bunda PAUD Kecamatan

BANGGAI RAYA- Sedikitnya lima Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari lima kecamatan di daerah ini dikukuhkan oleh Bunda PAUD Kabupaten Banggai, Ir. Syamsuarni Amirudin MM., Senin 19 Februari 2024.

Pengukuhan yang dilangsungkan dalam rangkaian Rakor Bunda PAUD se Kabupaten Banggai bertempat di Hotel Estrella Luwuk.

Adapun lima Bunda PAUD Kecamatan yang dilantik atau dikukuhkan itu adalah Ny. Rahmi Lamaka, A.Md. Keb., sebagai Bunda Paud Kecamatan Balantak Utara. Kedua, Ny. Marwa Labelo, SS., sebagai Bunda Paud Kecamatan Balantak.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Kemudian, Ny. Febi Warastuti, S.Sos sebagai Bunda Paud Kecamatan Nuhon. Ny. Titi Sumiati Nasir sebagai Bunda Paud Kecamatan Balantak Selatan dan Ny. Hatmawati, S.Pd.I sebagai Bunda Paud Kecamatan Mantoh.

“Saya percaya ibu-ibu yang dikukuhkan mampu melaksanakan tugas dan peran sebaik-baiknya dengan penuh tanggungjawab dalam mewujudkan PAUD berkualitas,” ungkap Bunda PAUD Syamsuarni Amirudin saat pelantikan.

Usai melantik, Bunda PAUD Banggai, Syamsuarni Amirudin juga memberikan ucapan selamat dan sukses kepada lima Bunda PAUD yang baru saja dikukuhkannya.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

“Semoga ini bisa jadi momentum untuk dapat dimaknai dengan baik. Dan amanah ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya,” harapnya.

Membuka secara resmi kegiatan Rakor Bunda PAUD, Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin berpesan kepada para Bunda PAUD, baik itu di desa, kelurahan dan kecamatan agar dapat memberikan intervensi terhadap lembaga PAUD yang ada di daerahnya masing-masing.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

“Jangan biarkan begitu saja guru yang memberikan pembelajaran, tapi harus ada intervensi dari Bunda PAUD, baik desa maupun kelurahan,” kata Bupati.

Dengan memberikan intervensi langsung, Bupati harap apa yang ang menjadi tujuan dalam lembaga PAUD dapat terwujud.

“PAUD itu harus memberikan rasa senang. Jangan ada PAUD yang memaksakan peserta didik untuk belajar membaca dan menghitung. Karena itu bisa mencederai psikologi,” tandas orang nomor satu di Banggai itu. (*)

Pos terkait