Pertama, Bupati berpesan kepada para sarjana baru yang diwisuda agar tidak melupakan jasa baik orangtua atau keluarga dan membalas pengorbanan selama empat tahun.
“Kebahagiaan wisuda itu biasanya hanya sampai sore hari. Setelah itu, kita sudah harus berpikir yang lain. Selama empat tahun ini adik-adik telah menerima gaji dari orang tua, karena itu memang kewajiban orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Maka hari ini, gaji itu akan berakhir. Kiriman itu akan berakhir,” ucap Bupati.
Olehnya, saat ini wisudawan dan wisudawati harus berpikir bagaimana penderitaan orang tua selama empat tahun tersebut terbalaskan.
“Sudah saatnya kita membalas apa yang sudah diberikan orang tua kepada kita selama ini,” katanya.
Kemudian, orang nomor satu di Kabupaten Banggai itu juga berharap para sarjana baru agar tidak mengharapkan gaji dengan menjadi karyawan. Apalagi menjadi ASN.
“Jangan berharap untuk menjadi ASN karena itu sangat terbatas,” ucapnya.
Menurutnya , wisudawan dan wisudawati harus berusaha agar menjadi wirausaha baru atau pengusaha dengan menciptakan lapangan kerja, serta membantu pemerintah untuk mengisi pembangunan di Kabupaten Banggai.
“Saya berharap teman-teman yang diwisuda tidak lagi menjadi penerima gaji, tetapi bagaimana agar kita bisa mengembangkan diri kita mencari pekerjaan atau menciptakan pekerjaan,” pesannya
Dalam momen itu, Bupati juga mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati, serta orang tua yang telah berhasil mengantarkan anak-anaknya melewati satu tahapan dalam dunia pendidikan dengan berbagai macam pengorbanan serta tantangan yang tidak mudah.
“Tidak ada orang tua yang tidak bangga melihat anaknya diwisuda. Sebab anak adalah lambang kebanggaan bagi orang tua. Semoga wisuda ini bisa membawa kebahagiaan ketika wisudawan dan wisudawati kembali ke keluarga,” tandasnya. (*)
