Dispar Nilai Pembangunan Hotel di Lokasi Wisata Belum Tepat

Subrata Kalape

BANGGAI RAYA- Pembangunan hotel di beberapa tempat lokasi kunjungan atau destinasi wisata di wilayah Kabupaten Banggai dinilai belum tepat, sebab akan mematikan sektor usaha kecil, seperti homestay. Sehingga, Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai terus mendorong di wilayah destinasi wisata untuk menyiapkan homestay.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Banggai, Subrata Kalape mengatakan, instansinya akan mendorong masyarakat di tiga desa di Kecamatan Balantak, yakni Desa Kampangar, Desa Kuntang dan Desa Pulo Dua untuk bersatu menyiapkan homestay.

Warga kata dia, hanya menyediakan kamar khusus bagi wisatawan. Jadi tidak perlu membangun gedung penginapan atau hotel. “Jadi mungkin saya harus meluruskan. Menurut saya bahwa pembangunan hotel di destinasi wisata, misalnya di Pulo Dua serta Salodik dan beberapa destinasi lainnya, belumlah tepat. Ada dampak yang akan ditimbulkan, yaitu mematikan sektor usaha kecil, seperti homestay,” kata Subrata Kalape kepada Banggai Raya, Kamis (12/11/2020).

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Keberadaan hotel lanjut dia, yang notabene menyediakan seluruh fasilitas lengkap, include di dalamnya pelayan kuliner. Ini sudah pasti, akan mematikan usaha kecil, seperti warung-warung kuliner yang ada di seputar destinasi wisata.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

Subrata Kalape lebih sepakat jika pembangunan sarana prasarana, dan fasilitas yang ada di destinasi pariwisata tersebut harus berbasis ekonomi kerakyatan, yang pro terhadap usaha kecil menengah.

Menurut dia, dengan menjadikan rumah-rumah penduduk sebagai homestay, yang berstandar dan setara pelayanannya dengan penginapan dan hotel. Maka dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat sebagai penerima langsung manfaat dari kunjungan wisatawan.

Hal itu sejalan dengan program Kementerian Pariwisata RI yang mendorong penyediaan homestay di desa-desa wisata. Dan hal tersebut berimbas langsung pada pendapatan ekonomi masyarakat. Masalah jalan ke destinasi wisata saat ini, bukanlah menjadi kendala. Sebab jarak tempuh dari Kota Luwuk ke lokasi wisata tidak begitu jauh, apalagi jalan ke destinasi wisata sudah baik. Walaupun ada beberapa titik yang harus dilakukan perbaikan.

BACA JUGA:  Pemda Banggai Berkomitmen Jadikan Profesi Guru Bermartabat

“Kalau kondisi jalan menuju Pulau Dua saat ini masih cukup baik, hanya memang ada yang perlu dilakukan perbaikan, tapi sudah 80 persen kondisi jalannya baik. Yang paling penting sebenarnya adalah kesiapan dan kesadaran masyarakat di desa tersebut, dalam membangun desanya. Serta kesiapan dalam menerima para wisatawan,” harapnya. RUM