Warga Mendono Gotong Royong Bangun Jalan Gang

“Mudah-mudahan, aiya nuporhatikan nu pamarentah da nu baui jalan (ini diperhatikan pemerintah untuk dibuatkan jalan,” ucap Bambang berbahasa Saluan ketika ikut serta menggali tanah urukan untuk dijadikan jalan gang.

OLEH: SUTOPO ENTEDING

Terik mentari tak menyurutkan semangat puluhan warga Kelurahan Mendono, khususnya mereka yang bermukim di komplek jalan menuju pekuburan umum itu menggali tanah urukan. Ya, mereka berniat membuat sebuah jalan gang, agar kendaraan roda dua, bahkan roda empat bisa melaluinya. Membuka akses jalan, Minggu (16/8/2020).

Tak ada komando pemerintah setempat. Mereka diminta oleh guru ngaji, Musdin Matiro, agar bersama menggali tanah urukan di samping rumah warga. Mereka yang ikut gotong royong menggali itu adalah murid-murid pengajian yang dibina Musdin Matiro.

BACA JUGA:  Bawaslu Banggai Gelar Apel Peringatan HUT ke-16 Bawaslu

Murid-murid pengajian itu, bukan anak-anak atau umuran dewasa, tapi para orang tua yang berniat belajar mengaji. Memperlancar bacaan Kitab Allah.

Kebetulan, rumah Musdin Matiro berada di dalam gang berjarak sekira 100 meter dari jalan menuju pekuburan Karamat Mendono. Jalan menuju rumah Musdin Matiro sebetulnya hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Kendaraan roda dua juga bisa melaluinya, tapi terbilang sempit.

Sejatinya, bukan hanya Musdin Matiro saja yang dapat memanfaatkan pembukaan jalan kendaraan itu. Ada pula warga yang memiliki tempat pengeringan kelapa (orang lokal menyebut dengan tempat pupu kelapa). Namun, ketika hendak membawa kelapa di tempat pengeringan itu, harus diangkut menggunakan tenaga manusia, karena tak ada jalan masuk.

BACA JUGA:  PDIP Banggai Bersama PKB Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah

Niatan itulah yang membangkitkan Musdin Matiro mengajak warga kompleks untuk menggali tanah seolah membuat jalan kendaraan roda empat. Dengan harapan, jalan itu bisa dilalui kendaraan. Mobil pengangkut kelapa bisa langsung menurunkan kelapa di tempat pengeringan.

Satu di antara puluhan warga yang menggali itu adalah seorang staf Kelurahan Mendono, Kalpin Hamindeng. “Kita bangun jalan ini, Insya Allah kedepan bisa diperhatikan pemerintah untuk dibuatkan jalan,” kata Kalpin yang diamini sejumlah warga lainnya.

Melihat warga itu bergotong royong, warga yang melewati jalan itu ketika hendak menuju kebun tak kuasa melihatnya dan ikut nimbrung membantu menggali. Jadilah, pekerjaan itu menjadi mudah.

BACA JUGA:  PDIP Banggai Bersama PKB Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah

Mereka mulai menggali tanah urukan sejak pagi, berakhir ketika azan Zuhur berkumandang. Mereka melanjutkan penggalian pada sorenya. “Lumayan juga yang ta-gali,” kata warga lainnya. Galian tanah urukan selebar sekira 3 meter itu mencapai 20 meter lebih.

Para ibu rumah tangga kompleks sibuk menyiapkan berbagai menu kue, meskipun tanpa persiapan sebelumnya.

Kerja bakti, gotong royong untuk mengerjakan sesuatu seperti yang ditunjukkan sejumlah warga Mendono itu patut diacungi jempol, sekaligus wajib untuk ditiru.

Budaya gotong royong adalah budaya kita. Pekerjaan seberat apa pun ketika dikerjakan bersama, pasti akan lebih mudah. ***