BANGGAI RAYA-Bisa beli gas elpiji 3 kilogram seharga Rp18 ribu di Kabupaten Banggai sepertinya jadi hal yang langka. Sebab di tingkat pangkalan saja, walaupun ada patokan harga eceran tertinggi (HET) berdasarkan jarak dari SPBE atau stasiun pengisian bahan bakar elpiji, namun faktanya sulit bagi warga mendapatkan harga Rp18.000 per tabung.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, harga elpiji di tingkat pangkalan antara Rp22 ribu-Rp25 ribu per tabung. Sementara di pasaran atau pengecer non pangkalan, harganya kerap bisa menyentuh angka Rp35.000 hingga Rp50 ribu per tabung, bahkan ada yang lebih dari itu.
Karenanya, saat ada gelaran pasar murah, dan salah satunya adalah elpiji tabung 3 kilogram, warga sontak berdatangan. Sebab di pasar murah, elpiji benar-benar dijual sesuai harga eceran tertinggi yakni Rp18 ribu. Seperti pada gelaran Pasar Murah Ramadhan yang digagas Pemda dan Kejari Banggai, Rabu (27/3/2024).
“Kapan lagi bisa beli gas elpiji 18 ribu rupiah, kalau bukan di pasar murah,” tutur Mita, seorang ibu rumah tangga yang mendatangi pasar murah di jalur dua samping kantor Kejari Banggai.
Penuturan serupa disampaikan Imran, warga Kelurahan Luwuk yang juga datang membeli gas elpiji. “Lumayan murah, karena dijual 18 ribu rupiah. Kalau di pangkalan, tidak ada yang benar-benar seharga itu, pasti so nae sedikit,” tuturnya.
Pada kegiatan yang dibuka Bupati Banggai Amirudin tersebut, agen elpiji menyediakan 560 tabung 3 kilogram dan dijual Rp18 ribu per tabung.
Kejari Banggai Raden Wisnu Bagus Wicaksono berharap, pasar murah seperti ini bisa menstabilisasi harga kebutuhan pokok, terutama di saat umat Islam melaksanakan ibadah puasa. “Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa digelar lagi,” kata Kajari Banggai.
Selain gas elpiji, pasar murah juga menyediakan aneka kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, gula pasir dan sebagainya. Semuanya dijual lebih murah dari harga pasaran. DAR