BANGGAI RAYA- Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Banggai sukses melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada siswa di tiga sekolah yang ada di Kota Luwuk.
Tiga sekolah yang terpilih dalam kegiatan sosialisasi di Hari AIDS Sedunia ini adalah SMAN 3 Luwuk, SMKN 1 Luwuk dan SMAN 1 Luwuk.
Ribuan siswa di tiga sekolah itu begitu antusias mengikuti sosialisasi yang dilakukan KPA Kabupaten Banggai dengan tema ‘Satukan Langkah Cegah HIV’.
Untuk diketahui, sosialisasi di SMAN 3 Luwuk dilaksanakan pada 6 Desember 2022. Hadir mewakili Bupati Banggai, Kadis Pendidikan Banggai. Perwakilan Dinkes Banggai, Kadis P2KBP3A Bangai dan Kacabdis Wilayah VI.
Berikutnya di SMKN 1 Luwuk, sosialisasi berlangsung pada 7 Desember 2022. Hadir di acara itu Asisten I Hj. Nurdjalal mewakili Bupati, perwakilan Kadis Kesehatan, Dinas Pendidikan, perwakilan P2KBP3A Banggai, perwakilan Kacabdis Wilayah VI, Sekcam Luwuk dan perwakilan Polsek Luwuk.
Sementara itu, sosialisasi tentang Aids juga dilakukan di SMAN 1 Luwuk yang berlangsung pada 9 Desember 2022, atau Jumat kemarin.
Hadir Asisten I Hj. Nurdjalal mewakili Bupati, perwakilan Dinkes Banggai, Kadis P2KBP3A Banggai, Kacabdis Wilayah VI dan Sekcam Luwuk.
Sekretaris KPA Kabupaten Banggai, Hj. Rampia Laamiri mengatakan, kegiatan ini diawali dengan kuis. Sebanyak lima pertanyaan diberikan kepada siswa menyangkut materi pengetahuan dasar tentang HIV.
“Ini untuk mengukur sejauh mana pengetahuan siswa siswi usia 15-24 tahun, sesuai sasaran program setelah itu baru dilakukan penyuluhan,” beber Rampia Laamiri, Sabtu pagi.
Usai kuis, dilanjutkan dengan acara seremonial kata pengantar kepala sekolah dan sambutan Bupati Banggai.
“Setelah itu ada sekitar 10 pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Yang menjawab benar diberikan hadiah berupa uang dan barang. Hadiah ini dipersembahkan Bupati Banggai selaku Ketua KPA Kabupaten Banggai,” katanya.
Adapun materi tentang kelembagaan KPAK dan tentang HIV AIDS serta kebijakan penanggulangan HIV di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan setiap orang bisa mengakses semua informasi tentang HIV dan Aids yg benar secara konferehensip agar bisa mencegah sedini mungkin penularan HIV.
“Karena jika semua bisa memproteksi diri dari tertular HIV maka tujuan nasional three zero bisa dicapai,” tandasnya. (*)
