BUKANNYA bosan menunggu pemerintah daerah mewujudkan pembangunan plat duiker di atas drainase, tapi usulan agar fasilitas itu terwujud sepertinya tak kunjung tiba. Sementara, plat duiker berukuran kecil yang hanya berukuran semeter lebih dengan lebar sekira 2 meter lebih wajib dibangun untuk dapat dilalui kendaraan roda empat.
OLEH: SUTOPO ENTEDING
Cuaca Selasa pagi kemarin sedikit mendung. Hawanya cukup sejuk. Awan menggelantung, tapi tidak hujan. Kondisi alam yang cukup ‘bersahabat’ itu memberi semangat puluhan warga Kompleks Pekuburan Karamat, Kelurahan Mendono bergotong royong membangun sebuah plat duiker. Hanya sekira dua jam kemudian, terik mentari pun menerpa. Semangat bergotong royong tak surut.
Drainase sepanjang sekira 70 meter itu dengan kedalaman 70 centimeter dan lebar 50 centimeter. Fasilitas yang dibangun pemerintah daerah medio 2015 itu memang cukup berarti, karena dibangun dari ketinggian hingga mengalir ke Sungai Mendono. Ketika musim penghujan tiba, airnya mengalir cukup deras.
Meskipun drainase cukup penting kehadirannya, tapi menimbulkan masalah baru. Ya, karena praktis, di atas drainase tak bisa lagi dilintasi oleh kendaraan roda dua apalagi roda empat untuk menyeberang.
Sejatinya, usulan pembangunan plat duiker itu sudah disuarakan beberapa kali di setiap momen musyawarah perencanaan pembangunan atau musrenbang di Kelurahan Mendono. Sayangnya, usulan itu mungkin saja belum masuk kategori mendesak sebagai kebutuhan warga.