UPT Taman Budaya Gelar ‘Museum Masuk Sekolah’

PERWAKILAN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan UPT Taman Budaya dan Provinsi Sulteng saat foto bersama dengan siswa/siswi SMAN 2 Luwuk saat sosialisasi meseum masuk sekolah. FOTO FRANKY BANO

BANGGAI RAYA- Guna mendekatkan Museum dengan pelajar dan guru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng melalui UPT Taman Budaya dan Museum menggelar kegiatan sosialisasi yang bertajuk ‘Museum Masuk Sekolah’, Jumat (19/3/2021) pekan kemarin di SMA Negeri 2 Luwuk.

Dalam kegiatan itu, UPT Taman Budaya dan Museum Sulteng menghadirkan narasumber Drs. Iksam M.Hum., dan dihadiri perwakilan meseum daerah Kabupaten Banggai, Rosni Salawali, Kepsek SMAN 2 Luwuk Drs. Ardi MM, para guru dan Siswa-siswi sekolah tersebut. Sosialisasi ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Alhamdulillah SMA Negeri 2 Luwuk, dalam kesempatan ini mendapatkan kehormatan karena ditunjuk untuk menjadi tempat rujukan penyelenggaraan acara sosialisasi Museum Masuk Sekolah dengan tema ‘Peran Meseum Dalam Pendidikan’. Kami dari pihak sekolah sangat berterima kasih kepada tim UPT Taman Budaya dan Meseum Provinsi Sulteng,” ujar Kepala SMAN 2 Luwuk, Drs Ardi MM.

Bacaan Lainnya

Narasumber dari UPT Taman Budaya dan Museum Sulteng, Drs Iksam M.Hum mengatakan, kegiatan ini berutujuan untuk mempublikasikan tupoksi museum sebagai pusat informasi kebudayaan.

“Kita bekerjasama dengan Pemda Banggai dalam pengkajian dan pengembangan potensi pendidikan dan kebudayaan. Dan memberikan sharing program kepada meseum daerah Kabupaten Banggai dalam hal ini manajemen koleksi museum untuk meningkatkan minat kunjungan masyarakat. Dan juga memberikan masukkan kepada meseum daerah Kabupaten Banggai agar bisa mengprogramkan PKL untuk siswa/siswi SMA di meseum seperti yang dilaksanakan di taman budaya dan meseum Provinsi Sulawesi Tengah,” ujar Drs Iksam M.Hum.

Dijelaskanya, untuk Museum Provinsi Sulteng memiliki sepuluh jenis koleksi yaitu koleksi geologi, koleksi biologi, koleksi etnografika, koleksi arkeologi, sejarah, naskah kuno, keramik, mata uang, seni rupa dan koleksi teknologika.

“Kegiatan ini diharapkan mempunyai makna dan nilai tambah bagi pembentukan jati diri serta penguatan karakter bangsa melalui peningkatan wawasan pelajar dalam memahami sejarah kebudayaan, khususnya wilayah Sulawesi Tengah,” harapnya.

“Kami juga berharap melalui kegiatan ini museum akan lebih banyak dikenal oleh generasi muda terutama para pelajar dan menjadikan museum sebagai tempat untuk belajar dan bermain. Di samping itu kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat lebih mengenal dan memahami fungsi museum,” pungkasnya.

Pos terkait