BANGGAI RAYA- Senin (1/2/2021) kemarin, 601 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk telah menuju ke lokasi masing-masing yang tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Balantak Selatan, Balantak, Balantak Utara, Bualemo dan Kecamatan Nuhon serta Posko Kota.
Karena masa pandemi, tahun ini pelaksanaan KKN sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana saat ini tidak ada penerimaan mahasiswa KKN di kantor camat, tidak ada seminar desa untuk membahas program dan pembekalan KKN pun dilaksanakan secara online.
Tak hanya itu saja, tahun ini Unismuh Luwuk juga membekali mahasiswa KKN-nya dengan alat pelindung diri berupa masker dan hand sanitizer. Semua mahasiswa dipastikan mendapatkan dua jenis alat pelindung diri tersebut untuk digunakan dalam beraktivitas selama di lokasi.
“Semua mahasiswa mendapatkan masker dan hand sanitizer. Ini sebagai bentuk kepedulian kami (Unismuh Luwuk) dalam pencegahan virus corona,” ujar Ketua Panitia KKN Unismuh Luwuk, Muh. Salahuddin kepada Banggai Raya, Senin (1/2/2021) via pesan WhatsApp.
Ia menjelaskan, selain per individu, panitia juga memberikan APD itu kepada setiap posko. Masing-masing posko mendapatkan dua dus masker dan satu botol hand sanitizer berukuran besar. “Semoga mahasiswa KKN dimulai sejak dilepas sampai kembali nanti, diberikan kesehatan dan keselamatan. Dan program kerja yang dilaksanakan di desa masing-masing dapat terlaksana dengan baik,” harap Muh. Salahuddin yang juga Wakil Dekan I FKIP Unismuh Luwuk.
Muh Salahuddin berpesan kepada mahasiswa KKN agar tetap menjaga fisik dan imun tubuh dalam segala aktivitas yang dilakukan. Sehingga kegiatan progam kerja bisa berjalan dengan baik.
Sementara itu, Ketua LP3M Unismuh Luwuk, Sri Sukari Agustina membenarkan bahwa mahasiswa mulai kemarin telah berada di lokasi KKN. “Saya dan pak WR 1 saat ini menuju Nuhon, WR 2 dan WR 3 serta Pak Risno Mina menuju Balantak Selatan, Balantak Utara dan Bualemo. Jadi kita akan bertemu dengan pemerintah kecamatan untuk menyampaikan bahwa mahasiswa mulai hari ini (kemarin, Red) sudah berada di lokasi,” ujar Sri Agustina.
Sebelumnya diberitakan, karena masa pandemi mahasiswa peserta KKN ini diturunkan ke lokasi secara bertahap yang dilakukan oleh masing-masing DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). Dalam proses pelepasan pun, tidak ada prosesi penerimaan mahasiswa KKN di pemerintah kecamatan seperti tahun sebelumnya.
“Terkait program kerja KKN tahun ini, jadi kami LP3M telah melakukan survei dan ketemu dengan kepala desa dan aparat. Kami telah memberikan matriks rancangan kegiatan. Sehingga ketika mahasiswa turun ke lokasi nanti, sudah ada gambaran program kerja dari pemerintah desa,” tutur Sri Sukari Agustina.
Kemudian, KKN tahun ini juga berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Di mana dalam KKN tahun ini, tidak ada seminar desa untuk membahas program kerja bersama pemerintah desa. “Tidak ada seminar desa, dan tidak ada penerimaan di kantor camat. Mahasiswa langsung ke Posko masing-masing yang telah disiapkan,” ungkapnya. JAD