UNG dan Unismuh Luwuk Kerjasama Gelar Seminar Nasional

BANGGAI RAYA- Jurusan Pendidikan Masyarakat (Penmas) Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bekerjasama dengan  Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas  Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk menggelar seminar nasional, Sabtu (14/3/2020) di Hotel Santika, Luwuk.

Seminar nasional yang dibuka secara resmi oleh Rektor Unismuh Luwuk, Dr. Farid Haluti  itu mengangkat tema ‘Revitalisasi Pendidikan Masyarakat Pada Era Disrupsi’. Dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, M.Pd., Dr. Adb. Hamid Isa,M.Pd., Prof. Dr. Hj. Ruslin  Badu, M.Pd., Dr. Ummysalam Duludu, M.Pd dan Dr. Misran Rahman, M.Pd.

Kegiatan seminar nasional ini dihadiri ratusan mahasiswa Prodi PIAUD dan juga guru-guru PAUD dari sejumlah sekolah. Mereka sangat antusias mengikuti seminar nasional tersebut.

Prof. Dr. H. Mustofa Kamil memberikan materi di seminar nasional.

Rektor Unismuh Luwuk, Dr. Farid Haluti yang ditemui Banggai Raya, Sabtu (14/3/2020) usai seminar mengatakan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari MoU antara Unismuh Luwuk dan UNG. “Beberapa waktu lalu kita ada kerjasama, dan hari ini kita melakukan seminar nasional bersama. Ini merupakan tindaklanjut dari MoU itu,” kata Dr. Farid Halui.

BACA JUGA:  Gelar Raker, Komisi 2 DPRD Banggai Soroti Proyek Wisata Hingga Persampahan

Selaku pimpinan di kampus hijau tersebut, Farid mengapresiasi Universitas Negeri Gorontalo yang sudah bermitra untuk melaksanakan seminar nasional. “Tentunya ini menjadi kesyukuran  bagi Unismuh Luwuk. Bisa melakukan kegiatan kerjasama yakni seminar nasional. Apresiasi kepada panitia dan juga UNG yang sudah bermitra dengan kami,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Ruslin Badu M.Pd dari UNG berharap, peserta seminar nasional bisa mengikuti kegiatan dengan baik, sehingga materi yang disampaikan para pemateri bisa benar-benar dipahami.

“Kegiatan ini juga merupakan salah satu persiapan UNG untuk akreditasi Jurusan Pendidikan Masyarakat. Salah satu yang kami lakukan yaitu kerjasama dengan Unismuh Luwuk dalam kegiatan seminar nasional,” kata Prof. Dr. Hj. Ruslin Badu M.Pd.

Selain seminar nasional, sebelumnya UNG juga telah memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Unismuh Luwuk yang diselenggarakan pada Jumat (13/3/2020). “Ada tujuh dosen kami (UNG) yang memberikan kuliah umum di kegiatan Dosen Tamu. Insya Allah dengan kerjasama ini bisa membawa Prodi Pendidikan Masyarakat menjadi Akreditasi A,” harapnya.

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Seminar Nasional, Sri Ayu Laali, S.Pd., M.Pd., yang juga Ketua Prodi PIAUD Fakultas Agama Islam Unismuh Luwuk mengatakan, tujuan diselenggarakannya seminar nasional ini pertama untuk menjalin silaturahmi antara UNG dan Unismuh Luwuk. Kemudian untuk pengembangan program studi.

“Selain seminar nasional, kemarin kita juga ada kegitan dosen tamu dan pelatihan dari pihak UNG. Mereka memberikan pelatihan tentang memasak, tata rias hingga menjahit kepada mahasiswa kami (PIAUD) dari semester dua sampai enam,” ujar Sri Ayu Laali, S.Pd., M.Pd.

Dalam seminar nasional, Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, M.Pd., yang juga Rektor Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang menyampaikan materi tentang revitalisasi pendidikan masyarakat pada era disription.

Ia menjelaskan tentang perkembangan manusia, dan era baru idustrialisasi. Saat ini kata Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.

Di era baru industrialisasi digital ini, ada dua dampak yakni ancaman dan peluang. “Secara global era digitalisasi akan menghilangkan 1 sampai 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025. Karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, futurist). Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65 persen murid sekolah di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini,” ujarnya.

BACA JUGA:  3 Bulan Melarikan Diri, Pelaku Penganiayaan di Batui Dibekuk Polisi 

Adapun peluang di era baru Industrialisasi Digital ini, era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan baru di tahun 2025. Kemudian terdapat potensi pengurangan emisi karbon  kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga industri yakni eltronik, logistik, dan otomotif.

Masih kata Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, menjelaskan bagaimana merespon masa depan di era digitalisiasi ini. Pertama, komitmen peningkatan investasi di pengembangan digital skills, selalu mencoba dan menerapkan prototyple teknologi terbaru, learn by doing, menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan digital skill.

Kemudian, perlu kolaborasi antara dunia industri, akademisi dan masyarakat untuk mengidentifakasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di masa depan. Dan menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukan materi terkait human-digital skills.

Diketahui, usai pembukaan seminar dilanjutkan dengan acara penyerahan cendera mata dari UNG kepada narasumber Prof. Dr. H. Mustofa Kamil dan kepada Rektor Unismuh Luwuk. Cendera mata itu diserahkan oleh Prof. Dr. Hj. Ruslin  Badu, M.Pd. JAD