BANGGAI RAYA- Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB) terus mendorong mahasiswa untuk meraih prestasi, baik di regional maupun nasional.
Terbaru, kampus hijau yang dipimpin Rektor Sutrisno K Djawa itu, mengusulkan delapan proposal mahasiswa untuk berkompetisi di level nasional yang diselenggarakan Direktorat Belmawa, Dirjen Diktiristek.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (Bidmawa) UMLB, Agung K Djibran mengatakan, delapan proposal mahasiswa itu telah diupload dan tinggal menunggu hasil.
Adapun program pertama yang diikutsertakan yaitu program kreatifitas mahasiswa (PKM).
Berdasarkan hasil seleksi internal, ada empat proposal mahasiswa yang telah diajukan, masing-masing dari Fakultas Perikanan, Pertanian, FKIP dan Ekonomi.
“Untuk program Peningkatan Kapasitas Kemahasiswaan Organisasi Mahasiswa juga ada empat proposal yang telah lulus seleksi internal dan telah diajukan. Masing-masing dari BEM Ekonomi, Himaprodi Pendidikan Bahasa Inggris, BEM Faperta dan Komisariat IMM Faperta. Jadi total semuanya delapan proposal,” jelas mantan Dekan FKIP UMLB itu.
Adapun hasil dari kompetisi tersebut, nantinya akan diumumkan pada akhir Mei 2022 ini. “Dalam waktu dekat kami akan melaksanakan rapat dengan mengundang para wakil dekan bidang kemahasiswaan di masing-masing fakultas dan dosen kewirausahaan,” tuturnya
Hal ini dilakukan untuk membahas keikutsertaan mahasiswa dalam kompetisi tingkat nasional tersebut, serta untuk menciptakan kolaborasi antar wakil dekan bidang kemahasiswaan dan dosen kewirausahaan dalam mendorong kreativitas mahasiswa di bidang kewirausahaan.
“Kedepan kita juga akan mengikut sertakan mahasiswa dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Pengajuan proposal-nya nanti dibatasi pada 5 Juni mendatang,” katanya.
Agung berharap, mahasiswa UMLB mempunyai rekam jejak yang baik dalam keikutsertaan mereka pada kompetisi tingkat nasional tersebut. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif terhadap mahasiswa dan kampus.
“Jika proposal yang diajukan mahasiswa ini dinyatakan lolos, tentu akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa mengembangkan daya kreatifitasnya dan partisipasinya di masyarakat,” terangnya.
Selain itu sambung Agung, jika proposal lolos,.mahasiswa akan turun selama kurun waktu 6 bulan di tengah masyarakat dan semua pembiayaan didanai pemerintah melalui dana hibah.
“Setelah mereka kembali, mata kuliah mereka akan dikonversi, sehingga ada pengakuan SKS yang akan diberikan kepada mereka sesuai dengan amanat kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM,” imbuhnya. (*)
Editor: Jajad Sudrajad