Tak Sabar Antrean Picu Perkelahian di SPBU Singkoyo

Foto tangkapan layar video saat terjadi keributan di area SPBU Singkoyo. FOTO: SREENSHOOT

BANGGAI RAYA- Keributan yang terjadi di SPBU Singkoyo, Kecamatan Toili antara operator nosel dengan warga ditengarai ketidaksabaran menunggu antrean pengisian BBM jenis solar. Kapolsek Toili, Iptu Tonny mengungkap peristiwa keributan di SPBU Singkoyo, pada Senin (27/6/2022) sekitar pukul 17.00 Wita.

Saat itu kata Tonny, seorang pria berinisial IM sedang mengantre dengan menggunakan mobil dum truck. Namun, karena belum waktunya untuk dIisi kendaraannya, IM berinisiatif menggunakan jerigen.

BACA JUGA:  UGM dan Kabupaten Banggai Kerja Sama Pengelolaan Sumber Daya Air dan Geopark

“Seorang operator nosel SPBU berinisial AW meminta IM untuk antre dan bersabar,” ungkapnya.

Kemudian, IM tidak bisa bersabar menyebabkan terjadi cekcok mulut antara petugas nosel dan IM yang menyebabkan IM marah dan membanting jerigen miliknya.

BACA JUGA:  Selamat! Sahabat ADA FC Jawara Turnamen Futsal Banggai Bersaudara Cup 1 2024

“Jerigen yang dibanting IM mengenai kaki petugas nosel yang menyebabkan perkelahian antara keduanya,” kata Tonny.

Melihat peristiwa itu, rekan IM berinisial BN ikut membantu IM dan diikuti oleh pengantre lainnya yang menyebabkan keributan di area SPBU Singkoyo.

“Kemudian personel Polsek Toili yang saat itu berada di TKP langsung melerai dan mengamankan,” sebutnya.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Perwira pangkat dua balak ini menjelaskan, Kecamatan Toili merupakan wilayah pertanian dan tidak memiliki SPBU khusus untuk para petani. “Mengingat kebutuhan BBM jenis solar sangat dibutuhkan oleh para petani, sehingga diambil kesepakatan oleh pihak SPBU Singkoyo, para petani dan sopir dengan diketahui oleh unsur Forkopicam Toili,” jelasnya. RUM/*