BANGGAI RAYA – Pandemi COVID-19 yang masih melanda tanah air membawa dampak pada sepak bola Indonesia. Selain kompetisi yang sempat mengalami penundaan, pembinaan pemain muda pun terhambat karena berkurangnya turnamen reguler untuk mengasah kemampuan mereka.
Meski begitu, kondisi minor ini tak menyurutkan semangat pelatih dan pembina sekolah sepak bola (SSB) di berbagai daerah seperti SSB SJS Luwuk di Kabupaten Banggai
Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), geliat pengembangan sepak bola di Luwuk Kabupaten Banggai, khususnya usia dini tetap berlangsung.
Saat ditemui media Banggai Raya Rabu (22/9/2021), manajer pengelola dan pelatih kepala SSB SJS Luwuk Banggai , Adhy Lambesia mengungkapkan, timnya tetap rutin menggelar latihan dengan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
Dalam sepekan, SSB SJS Luwuk menggelar lima hari latihan di Lapangan Sudarto Sport Center (SSC) Persibal Luwuk. Mereka membina ratusan pemain dari kategori U-U-6, U-9, U-11, U-13, U-14, dan U-16. “Alhamdulillah, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, sejauh ini belum ada pemain dan pelatih yang terindikasi COVID-19,” terangnya.
Sebagai SSB yang fokus membina dan melahirkan pemain, SSB SJS Luwuk Banggai juga memakai jasa pelatih berlisensi resmi D Nasional. “Kami menekankan kepada setiap pemain agar fokus dan sabar dalam mengembangkan kemampuan. Kami juga mengharamkan pencurian umur. Kalau ada pemain yang diketahui memalsukan usianya pasti kami keluarkan,” tegas Adhy yang pernah memperkuat tim Persibal Banggai dan sekarang fokus menjadi Pelatih kepala SSB SJS Luwuk Banggai. (*)
Penulis: Frangky Bano