SMPN 3 Luwuk Ikut Bimtek PSP

KEPALA SMPN 3 Luwuk, Hj. Misa saat mengikuti bimbingan teknis Program Sekolah Penggerak Tahun 2021 jenjang SMPN, di Palu. FOTO: ISTIMEWA

BANGGAI RAYA- Sebagai program sekolah penggerak jenjang SMP, Kepala SMPN 3 Luwuk, Hj. Misa mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) program sekolah penggerak (PSP), di Palu, Sulawesi Tengah, selama tiga hari, tanggal 18-20 Oktober 2021.

Materi Bimtek PSP tersebut, yaitu perencanaan berbasis data 1 oleh Tim Tata Kelola Direktorat SMP, pembelajaran paradigma baru oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Hal lain adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) di sekolah penggerak oleh Ditjen GTK, pelajar Pancasila oleh P4TK Bahasa, pengenalan platform digital sekolah penggerak oleh pusat data dan teknologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan perencanaan berbasis data sesi 2 oleh Tim Tata Kelola Direktorat SMP.

BACA JUGA:  Jelang Pilkada Banggai APDESI Diminta Netral

“Ini adalah kegiatan bimbingan teknis untuk sekolah penggerak angkatan I Ttahun 2021, khusus jenjang SMP se Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatannya ini dilaksanakan oleh Kemendikbud,” kata Kepala SMPN 3 Luwuk, Hj. Misa kepada Banggai Raya, Minggu (24/10/2021).

Menurut dia, kegiatan PSP tersebut demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

BACA JUGA:  DSNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

PSP akan mengakselerasi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran. Program sekolah penggerak, yaitu kolaborasi Kemendikbud dan Pemerintah Daerah (Pemda) yang diikuti oleh sekolah-sekolah, baik negeri maupun swasta.

“Durasi program selama 3 tahun ajaran. Program sekolah penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan, yaitu pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran kompetensi holistik, perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan, ini merupakan program kemitraan antara Kemendikbud dan Pemda, dimana Kemendikbud memberikan pendampingan implementasi sekolah penggerak. Penguatan SDM sekolah, yaitu penguatan kepala sekolah, pengawas sekolah, penilik dan guru.

BACA JUGA:  Air Bersih Bulakan Belum Bermanfaat Jadi Sorotan Aleg Banggai

Pembelajaran kompetensi holistik lanjut dia, yaitu pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembagan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila, melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan luar kelas.

“Perencanaan berbasis data, yaitu manajemen berbasis sekolah, perencanaan berdasarkan refleksi diri satuan pendidikan. Kemudian Digitalisasi sekolah yaitu penggunaan berbagai platflom digital bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkat efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang disesuaikan,” tambahnya. (*)

Penulis: Muh Rum Lengkas

Pos terkait