Sholat Idulfitri, Ribuan Warga Muhammadiyah Padati Kampus Unismuh Luwuk

  • Whatsapp

BANGGAI RAYA- Ribuan warga Muhammadiyah di Kota Luwuk dan sekitarnya mulai menggelar Salat Idul Fitri 1444 Hijriyah/2023 Masehi, Jumat, 1 Syawal 1444 H/21 April 2023.

Untuk Kota Luwuk, pelaksanaan Salat Idul Fitri dilaksanakan di dua tempat, yakni di Masjid Mutahidah Luwuk dan Kampus Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB).

Bacaan Lainnya

Khusus di Unismuh Luwuk dilaksanakan di pelataran Kampus UMLB, sekira pukul 06.45 Wita.

Salat Idul Fitri di UMLB, dengan Khatib, H. Iswan Kurnia Hasan, LC, MA, dan Imam, KH.Muhammad Mu’adz, LC, M. Hi.

Turut hadir, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banggai, Burhan Latara, S. Ag dan jajaran, Rektor UMLB, Dr. Sutrisno K. Djawa, SE, MM, Wakil Rektor 2, Nirwan Moh. Nur, SH, MH, Wakil Rektor 3, Agung K. Djibran, S. Pdi, M. Pd.

Serta sejumlah akademisi dan mahasiswa UMLB, serta Ortom Muhammadiyah, dan warga Muhammadiyah Luwuk Banggai.

Terlihat, tempat-tempat yang disediakan panitia terisi penuh, baik di pelataran, ruang-ruangan belajar dan jalan yang berada di depan Kampus UMLB, dipadati oleh warga Muhammadiyah yang ingin melaksanakan Salat Idul Fitri.

Salat Idul Fitri dilaksanakan pukul 06.45 Wita yang dipimpin oleh KH. Muhammad Mu’adz ini berjalan dengan hikmah.

Kemudian, para jamaah dengan saksama mendengar khutbah Idul Fitri yang disampaikan oleh H. Iswan Kurnia Hasan.

Dalam khutbahnya, Ustadz Iswan mengajak, kepada umat muslim, dengan Idul Fitri ini, satu hal yang paling diharapkan adalah ampunan dari Allah Ta’ala. Sebab, sungguh sangat celaka, ketika kita melewatkan sebulan penuh berada dalam bulan ampunan, tetapi kita tidak mendapatkan ampunan dari Allah pada akhirnya.

“Selama ini kita telah merasakan, betapa pengaruh dosa sangat membebani hidup. Seperti penyakit berbahaya yang menggerogoti tubuh, dosa menjadi virus berbahaya yang menggeroti hati,” kata Ustadz Iswan Kurnia Hasan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, efek maksiat benar-benar merusak, membuat rusuh dalam ketenangan, membuat kotor dalam kesucian, membuat sedih dalam kegembiraan, membuat kacau dalam kedamaian.

“Maksiat yang kita lakukan secara bertahap membuat batin kita tersiksa, pikiran kita tidak terkontrol, tubuh kita melemah, keluarga kita tak harmonis, rezeki kita sempit, hubungan sosial kita terganggu, dan produktifitas kita menurun,” tuturnya.

Maka kata dia, di hari yang di fitri ini, kita sangat berharap dosa-dosa kita yang lalu benar-benar seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya, bersih dari segala dosa dan noda.

“Berbekal ampunan dari Allah, kita berharap dalam menjalani hari-hari kedepan dengan penuh kebahagiaan dan ketenangan batin. Kita ingin menikmati hari-hari yang baru, yang penuh berkah dan keridhaan dari Allah Ta’ala. Hari-hari yang penuh rezeki berlimpah,” harapnya.

Usai Salat Idul Fitri di pelataran UMLB, dilaksanakan foto bersama, serta panitia membagi-bagikan dos snack kepada jamaah. RUM

Pos terkait