Shalat Idul Adha di Tangeban, Khatib Ajak Lawan Virus Egoisme

BANGGAI RAYA-Ratusan warga Desa Tangeban Kecamatan Masama melaksanakan shalat Idul Adha 1443 Hijriah, Sabtu (9/7/2022) di Masjid Al-ikhsan Tangeban.

Shalat Idul Adha atau Idul Kurban yang dimulai pukul 07.00 Wita itu diisi khutbah yang dibawakan Khairul Akbar, Dosen Unismuh Luwuk.

Khairul Akbar menyampaikan bahwa Idul Adha dan hari raya kurban bermakna ajakan menahan ego, menahan hawa nafsu seolah hidup sendiri di dunia.

BACA JUGA:  Ngabuburit Yamaha 125, Prima Motor Luwuk Bagikan Takjil dan Beri Bantuan Masjid

Ritual ibadah kurban yang dramatik dan melibatkan Nabi Ibrahim, Ismail dan SITI Hajar bermakna bahwa manusia sehebat apapun, lemah dihadapan Allah SWT.
Pesan terdalamnya adalah setiap insan wajib berbuat baik di muka bumi.

Berhaji dan berkurban kata Khairul, juga bernilai ikhsan dan ikhlas, sehingga membentuk diri menjadi manusia yang berperilaku baik dan mengikhlaskan niatnya hanya untuk Allah SWT.

BACA JUGA:  Stabilisasi Harga, Pemda-Kejari Banggai Gelar Pasar Murah Ramadhan

Ketulusan Ismail bermakna kesabaran dan kepasrahan pada Allah SWT. Saat keduanya telah berserah diri, maka Allah SWT memberi balasan yang setimpal. Allah SWT menggantikan ketaatan itu dengan hewan kurban.

Ibadah kurban juga mengajarkan umat manusia untuk berbagi dan berkorban bagi sesama. Cinta dan ketulusan serta pengorbanan Ibrahim, Ismail dan Siti Hajar harus menjadi cermin kita semua dalam kehidupan dan mengajarkan kita untuk selalu berkasih sayang pada sesama.

BACA JUGA:  Warga Bersyukur, Bisa Beli Gas Elpiji Rp18 Ribu di Pasar Murah Ramadhan Pemda-Kejari Banggai

Lebih lanjut khatib mengatakan bahwa ajaran kasih sayang akan melawan virus egoisme. Egoisme telah menjadi penyakit yang merusak sendi-sendi kemanusiaan. Dunia modern kehilangan kelembutan karena egoisme yang tumbuh dan berkembang. Ajaran belas kasih harus menjadi dasar kehidupan termasuk beragama. DAR

Pos terkait