BANGGAI RAYA—Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini telah memasuki satu dekade. BPJS Kesehatan sebagai lembaga yang menjalankan Program JKN terus memastikan peningkatan mutu layanan baik di sektor pelayanan administrasi kantor cabang maupun fasilitas kesehatan. Hal ini bertujuan agar peserta Program JKN secara keseluruhan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar yang diharapkan.
Salah satu peserta yang merasakan manfaat dari Program JKN adalah Sugiantoro (34), seorang peserta dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Sugiantoro telah menjadi peserta JKN sejak tahun 2021 dan mengaku banyak merasakan manfaat dari program ini, terutama saat kelahiran anak pertamanya.
“Saya jadi peserta BPJS sejak tahun 2021. Tahun itu saya masih peserta mandiri, baru di tahun ini saya menjadi peserta PPU karena istri saya sudah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Waktu itu istri saya hamil anak pertama, jadi saya sudah siapkan kepesertaan JKN-nya. Saya juga banyak bertanya kepada teman dan kerabat tentang Program JKN. Alhamdulillah, semuanya lancar dan tidak ada kendala saat persalinan di tahun 2022,” ungkap Sugiantoro.
Selama persalinan dan perawatan sang istri, Sugiantoro mengaku semuanya berjalan dengan baik. Istrinya dilayani dengan baik oleh dokter dan perawat meskipun mereka adalah peserta JKN. Menurutnya, semua proses administrasi dan ketentuan sebagai peserta JKN cukup mudah dipahami.
“Selama pelayanan, alhamdulillah lancar-lancar saja, tidak ada kendala yang berarti. Yang penting adalah menyelesaikan administrasinya. Mungkin orang lain punya kendala karena administrasinya tidak diselesaikan. Padahal, sekarang ini cukup mudah karena cukup membawa KTP saja ke puskesmas atau rumah sakit sudah bisa cek data kita. Pengalaman saya, kebetulan saya daftar di kelas 3 dan alhamdulillah tidak ada kendala, semuanya normal. Saya juga dilayani dengan baik oleh petugas. Biaya tambahan pun, kebetulan selama ini saya tidak pernah mengalaminya,” terangnya.
Tidak hanya saat persalinan, pengalaman Sugiantoro dalam berobat rutin di puskesmas juga sangat baik. Ia mengaku cukup puas dalam memanfaatkan kepesertaan JKN, terutama saat anaknya sakit dan harus mendapatkan pengobatan di puskesmas. Sugiantoro juga memanfaatkan inovasi pelayanan administrasi non tatap muka milik BPJS Kesehatan, yaitu Mobile JKN. Sebagai pengguna smartphone, ia sering memanfaatkan Mobile JKN untuk melakukan perubahan data maupun pengecekan status kepesertaan.
“Saya juga pengguna Mobile JKN. Sekarang kita semua sudah pakai HP Android, jadi aplikasi seperti ini sangat memudahkan peserta. Saya biasanya pakai untuk cek status atau cek iuran. Selain itu, saya juga sering memanfaatkan fitur KIS digital. Biasanya kita suka lupa bawa kartu atau KTP, tapi dengan KIS digital ini bisa jadi backup kalau pas lupa bawa KTP. Saya juga pernah ubah data lewat Mobile JKN. Intinya, ini aplikasi yang sangat memudahkan,” ungkapnya.
Menutup perbincangan, Sugiantoro berharap keberlangsungan Program JKN dapat dipertahankan serta peningkatan pelayanan yang semakin baik lagi bagi peserta. Ia juga berterima kasih kepada BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN.
“Pesan saya, semoga pelayanan yang sudah baik tetap dipertahankan dan semoga ke depannya bisa lebih baik lagi. Saya pribadi sangat berterima kasih melalui pelayanan JKN ini, karena pelayanan sangat dipermudah, kemanapun kita berobat selalu dipermudah,” tutupnya.
BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan layanan dan inovasi guna memastikan Program JKN dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh peserta. Dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan Program JKN dapat terus berkembang dan menjadi solusi terbaik dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. (*)
