PTM Terbatas, SMPN 1 Batui Bagi 2 Kelompok Belajar

KEPALA SMPN 1 Batui saat foto bersama dengan Camat Batui, Kapolsek Batui saat membahas persiapan pembelajaran tatap muka terbatas. FOTO FRANGKY BANO

BANGGAI RAYA- SMPN 1 Batui akan memulai pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada Senin hari ini (27/9/2021). Dan untuk penerapannya, akan dibagi dalam dua kelompok belajar yakni A dan B.

Sebelumnya, SMPN 1 Batui menggelar Rapat Komite bersama orangtua siswa serta dihadiri unsur terkait yaitu Camat, Kapolsek, Puskesmas,dan Koordinator pendidikan Batui, Kamis (23/9/2021) di sekolah tersebut.

Rapat itu mendapat respon positif dari orang tua siswa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang cukup ketat. Dan nantinya, siswa dibagi dua kelompok serta penataan tempat duduk di kelas sendiri-sendiri yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh pihak sekolah.

BACA JUGA:  Selamat! Sahabat ADA FC Jawara Turnamen Futsal Banggai Bersaudara Cup 1 2024

Kepala SMPN 1 Batui, Hj. Erlian A Lario mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas ini nantinya pihak sekolah menerapkan pembagian waktu belajar menjadi dua kelompok yakni A dan B.

“Dengan mengadirkan siswa 50 persen dari jumlah yang ada dengan pembagian kelompok A hadir pada minggu pertama dan ketiga dan kelompok B hadir pada minggu kedua dan keempat bulan berjalan. PTM aka dimulai dari Pukul 07.00 Wita sampai 10.00 Wita, tidak ada istrahat dan selesai pelajaran tatap muka terbatas langsung pulang,” ungkapnya.

BACA JUGA:  UGM dan Kabupaten Banggai Kerja Sama Pengelolaan Sumber Daya Air dan Geopark

Ia menjelaskan pembagian dua kelompok waktu belajar ini bukan dikarenakan kekurangan ruang sekolah namun lebih kepada menjaga agar tidak terjadi kerumunan.

Untuk menjaga hal itu sebut dia, dari jumlah seratus persen siswa/siswi yang ada di SMPN 1 Batui dibagi ke dalam dua kelompok, dengan menerapkan sistem ganjil genap.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Untuk persiapan tatap muka terbatas, para guru yang divaksin sudah 90 persen sisanya 10 persen masih mengalami kendala karena kesehatan. “Walau pun model tatap muka yang paling ideal namun semoga siswa tidak terlalu lost learning dengan model yang kami terapkan, apalagi ini siswa SMP,” pungkasnya. (*)

Penulis: Frangky Bano

Pos terkait