Program HATIMU Dinilai Menyentuh Kebutuhan Rakyat

BANGGAI RAYA- Calon bupati Banggai, Hj. Sulianti Murad disambut antusias warga saat menggelar kampanye di Desa Kembang Merta, Kecamatan Masama, Kamis (8/10/2020) malam.

Saat memasuki lokasi kampanye, Sulianti Murad diterima sejumlah tokoh masyarakat setempat dengan menampilkan tarian joget bambu khas Bali. Suasana pun terjalin penuh keakraban.

Tujuh belas poin program unggulan pro rakyat HATIMU diulas melalui orasi politik Ketua Tim Pemenangan HATIMU, Masnawati Muhammad bersama Sulianti Murad.

Warga pun menilai program tersebut sangat menyentuh kebutuhan dasar masyarakat khususnya di Desa Kembang Merta, seperti perbaikan sarana jalan kantong produksi petani, penyediaan pupuk subsidi, kebijakan proteksi harga komoditi, pemberian modal usaha kreatif bagi pemuda dan ibu rumah tangga, peningkatan Tunjangan Kinerja (Tukin) ASN, peningkatan kesejahteraan mulai tingkat RT/RW dan lembaga adat. “Program HATIMU sangat menyentuh hak dasar masyarakat, sesuai problem yang kami alami saat ini,” ujar Dewa, salah satu tokoh masyarakat Kembang Merta.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Tidak hanya itu, ia pun menyatakan sikap mendukung dan siap memenangkan secara totalitas HATIMU di Desa Kembang Merta. Pernyataan ini cukup berdasar, karena ia menilai sosok Hj. Sulianti Murad merupakan sosok yang komitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. “Pada prinsipnya kami siap mendukung dan memenangkan secara totalitas HATIMU di Kembang Merta pada Pilkada Banggai tahun 2020,” tandasnya.

ANTI MURAD ‘KARTINI BANGGAI’

Calon bupati Banggai, Hj.Sulianti Murad dinobatkan oleh warga Desa Kota Baru, Kecamatan Lamala sebagai ‘Kartini Banggai’. Istilah baru yang kemudian disandang putri pengusaha sukses di Kabupaten Banggai, Murad Husain itu, diutarakan secara serentak oleh warga di sela-sela agenda kampanye di Desa Kota Baru, Kamis (8/10/2020).

BACA JUGA:  UGM dan Kabupaten Banggai Kerja Sama Pengelolaan Sumber Daya Air dan Geopark

Pernyataan warga itu paling tidak telah mewakili representasi perjuangan kaum perempuan untuk memegang tampuk kepemimpinan di Kabupaten Banggai.

Menurut mereka (warga), istilah itu sangat tepat dan cukup mendasar jika disandang Hj. Sulianti Murad.

Alasan pertama adalah, Anti Murad dikenal sebagai sosok perempuan tangguh yang secara historis memiliki ikatan sosial dengan masyarakat luas. Dimana perannya dalam menggenjot kegiatan sosial membantu warga yang membutuhkan secara konsisten dilakukan. Bahkan jauh hari sebelum Anti Murad diminta untuk bertarung dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banggai yang voting day-nya jatuh pada 9 Desember 2020 mendatang.

BACA JUGA:  Roadshow Kelembagaan,  SKK Migas – JOB Tomori Santuni 200 Anak Yatim dan Sediakan Seribu Paket Sembako Murah

Kedua, Anti Murad juga dikenal sebagai sosok perempuan yang sederhana, tak menginginkan hal yang berbelit-belit alias praktis dan tegas mengambil sebuah keputusan.

Ketiga, Anti Murad sebagai perempuan yang secara psikologis tampil sebagai sosok yang pekah terhadap kebutuhan masyarakat.

Atas dasar itulah warga pun berkesimpulan Anti Murad sebagai tokoh perempuan pejuang layaknya sosok kartini, yang diyakini dapat melakukan sebuah perubahan berarti di daerah ini.

Mereka menaruh harapan jika HATIMU terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Banggai ke depan, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor pertanian. “Harus perempuan dulu yang pimpin daerah ini. Torang ingin merasakan dulu bupati baru dari kaum perempuan. Dan bisa mensejahterakan masyarakat,” ungkap sejumlah warga di sela-sela kegiatan kampanye. URY