Problematika Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pendemi

Oleh: Anir, S.Pd

Oleh: Anir, S.Pd
(Mahasiswi Pascasarjana, Jurusan Manajemen Pendidikan Agama Islam Unismuh Makassar)

Indonesia merupakan Negara yang makmur dan penduduknya mayoritas Islam. Namun dalam hal dunia pendidikan, pendidikan Agama Islam dipandang berada pada posisi deratan kedua dalam sistem pendidikan nasional. Sedangkan pada hakekatnya pendidikan apapun itu, baik yang bersifat pendidikan nasional maupun pendidikan Islam sama- sama memiliki tujuan yang sama atau senada. Yaitu memanusiakan manusia agar dapat dan mampu menjadi khalifah di bumi ini.

Saat ini dunia pendidikan kita sedang diuji oleh gelombang kehadiran pandemik Covid-19. Dimana kondisi saat ini yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan oleh masyarakat. Peristiwa ini benar- benar memberikan dampak kensekuensi-konsekuensi sosial di seluruh penjuru pelosok negeri ini. Saat ini pun lembaga pendidikan kita menghadapi kesulitan dan tantangan mendesak untuk melindungi keberlanjutan belajar mengajar akibat dampak dan pengaruh dari musibah virus Corona Covid-19.

BACA JUGA:  Roadshow Kelembagaan,  SKK Migas – JOB Tomori Santuni 200 Anak Yatim dan Sediakan Seribu Paket Sembako Murah

Melihat situasi dan fenomena yang tengah melanda atau yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita, saat ini kita harus patut bersyukur karena perkembangan tekhnologi komunikasi yang pesat benar-benar sangat membantu kita untuk melanjutkan kembali proses pembelajaran yang hampir terancam berhenti. Lewat media komunikasi yang sudah mutakhir nan canggih telah memberikan dan menawarkan alternatif kemudahan belajar mengajar di tengah mewabahnya virus corona ini .

Problematika yang kita hadapi sekarang yaitu adanya satu problem yang tentunya sangat krusial. Dalam pendidikan saat ini yang berakar dari penyebab eksternal dan internal begitu pun dalam hal pendidikan Islam saat ini. Semua telah menambah sederet daftar problem yang lebih tepatnya atau yang seharusnya kita tindaklanjuti.

Sekarang inovasi tekhnologi mampu mengubah pola kehidupan sosial yang berkemajuan sehingga dapat membentuk masyarakat berinterakasi dan berkomunikasi lewat dunia maya. Yang sekarang menggeser semua aktivitas- aktivitas kita yang awalnya dilakukan di dunia nyata dan kemudian beralih ke dunia maya.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Fenomena ini sangat berdampak besar terhadap dunia pendidikan. Kita bisa melihat dan menyaksikan kondisi atau fenomena yang ada di sekitar kita sekarang. Kita bisa menyaksikan aktivitas belajar mengajar di Indonesia maupun di Negara lain, terutama di kota- kota besar juga sudah mulai menggunakan dan beralih ke aplikasi- aplikasi seperti Zoom Meteeng, podcast, Google Classroom, Google Meeting, YouTube, Untuk dapat mentransfer ilmu pengetahuan, walaupun hanya sebagian yang mengakses aplikasi tersebut sebagai media belajar mengajar.

Selain itu, aspek kehidupan institusi pendidikan secara total mengubah pola lama pembelajaran dengan model menggeser semua suasana belajar mengajar yang dulunya tatap muka kini menjadi ruang maya yang diterapkan bekerja dan belajar dari rumah

BACA JUGA:  Pilgub Sulteng 2024, Rusdy Mastura Cocok Dipasangkan Dengan Amalya Murad

Pada masa generasi kita sebelumnya, tidak pernah terfikirkan bahwa akan terjadi system pembelajaran belajar mengajar seperti ini. Memang sepertinya ini adalah hal pertama kali kita mendapati situasi yang seperti ini dimana wabah pandemic Corona melahirkan situasi yang sangat fenomena. Hal ini tentunya sangat menyentuh setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari aspek kesehatan, ekonomi, mata pencaharian, hubungan social tanpa terkecuali.

Berkaitan dengan banyaknya sekolah-sekolah khususnya pada sekolah tingkat dasar dan menengah yang tidak mampu melanjutkan pengajaran karena akses internet kurang bagus khususnya daerah-daerah atau pelosok pedalaman misalnya. Tidak ada pilihan kecuali meliburkan total siswa. Tidak ada interaksi langsung antara siswa dan guru selebihnya hanya memberikan tugas seadanya kepada siswa. ***

Pos terkait