Pertama Kali, Ritual Adat Awali Pengapalan Nikel

*PT KFM Kirim 10.015 Ton Ore ke Sultra

BANGGAI RAYA- Prosesi pengapalan perdana ore nikel PT Koninis Fajar Mineral (KFM) pada Selasa petang (27/4/2021) di pelabuhan khusus perusahaan di Desa Tuntung, Kecamatan Bunta, menjadi yang pertama kali dalam catatan media ini terkait aktivitas perusahaan tambang nikel di Kabupaten Banggai yang menggunakan ritual adat.

Yah, kegiatan pada petang menjelang waktu buka puasa itu memang menarik perhatian banyak kalangan, termasuk warga sekitar. Mereka ingin melihat langsung, tahap pengapalan yang diawali dengan acara adat.

Usai dibuka oleh pembawa acara, acara tersebut memang diisi dengan do’a tolak bala dari tokoh adat Saluan yang dilanjutkan dengan tarian cakalele. Pada do’a tolak bala yang disampaikan dalam bahasa Saluan, sang tokoh adat berharap dengan adanya kegiatan itu, maka mereka akan terhindar dari berbagai benccana. “Jauhkan kami dari bencana angin kencang, jauhkan dari bencana gelombang laut yang besar, dan jauhkan dari berbagai bencana yang lain,” kata sang tokoh adat dalam bahasa Saluan.

BACA JUGA:  Jelang Pilkada Banggai APDESI Diminta Netral

Usai prosesi tarian cakalele, dilanjutkan dengan sambutan pihak PT KFM yang disampaikan oleh Kepala Departemen Operasonalnya Najmi Ramadhan, Ia mengatakan, hari ini adalah pengapalan perdana.

Sebagai perusahaan pertambangan, KFM kata dia, berharap agar kegiatan usaha yang dijalankan bisa memberi dampak positif untuk rakyat dan daerah. Kehadiran KFM adalah untuk ikut dalam pembangunan.

BACA JUGA:  DSNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

Pelaksanaan pengapalan yang diawali dengan prosesi adat kata dia, adalah pertanda bahwa seluruh akivitas perusahaan juga membutuhkan dukungan dan doa dari semua kalangan. “Semoga cita-cita bersama kita bisa tercapai,” ujarnya.

Sementara Camat Bunta Arsat Tamagola berharap agar produksi terus berjalan. Ia meminta kepada warga agar selalu berkoordinasi bila ada sesuatu. “Jangan ada aksi penutupan jalan, sebab segala hal dan kendala bisa diselesaikan dengan baik,” kata camat.

Sebagai ungkapan syukur, kegiatan juga diisi dengan penyembelihan satu ekor kambing oleh imam desa, disaksikan undangan dan puluhan warga.

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Acara yang digelar menjelang buka puasa itu, juga diisi dengan tauziah ramadhan yang disampaikan oleh Ustad Suardi Kandjai. Kepala Seksi Urusan Haji Kemenag Banggai itu mengatakan, puasa mendidik kita untuk selalu jujur, sabar dan disiplin. Puasa juga tak terbatas pada menahan lapar dan dahaga, namun juga hati dan pikiran, agar tidak mengutamakan emosi.

Terkait dengan pengapalan perdana itu, Najmi yang ditemui usai kegiatan mengatakan, tongkang golden way yang telah sandar akan mengangkut ore nikel sebanyak 10.015 ton. Material ore itu akan dibawa ke smelter milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Morosi, Konawi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pos terkait