Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Taktil Pada Anak Usia Dini

Penulis: Sucy Pratiwi Maliki, S.Pd, M.Pd (Guru Pendidikan Anak Usia Dini) 

Dalam Proses pembelajaran, penggunaan media dan metode harus bisa mengakomodasi adanya perbedaan gaya belajar. Baik gaya belajar (guru) maupun pebelajar (murid). Gaya belajar umumnya dibagi menjadi tiga, yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik (taktil).

Taktil memiliki arti sentuhan atau raba segala sesuatu yang berkaitan dengan indera peraba. Namun dalam pembelajaran taktil indera peraba yang dimaksud adalah tangan atau kaki. Karena gaya belajar taktil mengakomodasi gerak motorik halus manusia.

Pebelajar bergaya taktil, biasa mengingat hal lebih baik jika mereka menggunakan kemampuan motorik halusnya untuk membuat atau mengendalikan bahan pelajaran yang baru sedang dipelajari.

BACA JUGA:  Ketua TP PKK Banggai Hadiri Rakor PKK Provinsi Sulteng

Gaya belajar menggunakan media taktil ini sangat cocok diterapkan pada anak usia dini karena anak akan mudah  dan memahami konsep dan prinsip -prinsip tertentu yang disampaikan oleh guru.

Contoh penggunaan media berbasis taktil pada proses pembelajaran tema binatang guru akan memperkenalkan binatang di air salah satunya ikan. Guru tersebut akan membawa ikan yang hidup dan ikan yang telah mati. Ketika seorang guru akan mengenalkan bagian-bagian ikan maka anak akan mengenalnya dengan cara menyentuh dan melihat langsung bagian ikan tersebut. Sehingga pembelajaran dengan menggunakan media taktil ini akan sangat membantu seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan tentunya anak akan lebih paham dengan apa yang akan disampaikan oleh guru.

BACA JUGA:  Cegah Demam Berdarah, Poskesdes Boyou Lakukan Abatisasi

Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan standart keberhasilan  yang terpatri didalam suatu tujuan. Didalam mengajar, sering dtemukan mengkombinasikan beberapa macam metode. Penggabungan metode ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan minat belajar pada anak.

BACA JUGA:  Anggota DPRD Banggai Sebut Luwuk so Kotor

Oleh karena itu munculah adanya metode pembelajaran mutisensory. yaitu cara pembelajaran yang menggunakan berbagai media dalam satu sesi pembelajaran, media berbasis audio visual, auditorial, kinestetik dan taktil. Ahli pendidikan montesori, sudah menerapkan media multisensory ini untuk pembelajaran anak usia dini.

Cara ini dinilai efektif dan bisa memeberikan pemahaman lebih bermakna pada anak usia dini. Untuk usia dewasa , penggunaan media multisensory mulai berkurang. Karena daya abstraksi usia dewasa sudah berkembang lebih tinggi, sesuai yang digambarkan dalam Kerucut Dale ( Dale’s cone experience). ***

Pos terkait