Nelayan Hilang di Perairan Malotong Touna Belum Ditemukan

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian nelayan hilang di perairan Malotong Touna. FOTO: ISTIMEWA

BANGGAI RAYA – Seorang nelayan asal Kelurahan Kelurahan Uemalingku, Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-una (Touna), Jufri Boju, dilaporkan hilang saat memancing di laut seputaran pesisir Tanjung Bandera Keke, Kelurahan Malotong, Kecamatan Ampana Kota, Selasa (5/10/2021) lalu.

Hingga hari ketiga yakni Kamis (7/10/2021), pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan, korban Jufri Boju belum juga ditemukan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johannes menyebutkan, pihaknya menerima laporan satu nelayan saat memancing hilang di perairan laut Malotong dari BPBD Kabupaten Touna, Iksan.

BACA JUGA:  Tokoh Agama Usin, Sebut Anti Murad Ideal Berpasangan Dengan Bali Mang 

“Kejadian pada Senin, 4 Oktober 2021 pukul 20.00 Wita dan kami terima Informasi Selasa, 5 Oktober 2021 pukul 14.10 Wita. Setelah menerima laporan tim SAR yang ada di Pos SAR Parigi berangkat ke lokasi kejadian dan tiba pada pukul 21.40 Wita atau 7 jam perjalanan darat dari Pos SAR Parigi dengan jarak tempuh 298 KM ,” ujarnya.

Dia mengatakan, Senin (4/10) pukul 14.40 Wita, Tim Rescue Pos SAR Parigi berjumlah 4 orang menuju ke lokasi menggunakan truck angkut personil.

BACA JUGA:  DSNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

Adapun kronologis kejadian yakni
pada Senin (5/10/2021) pukul 14.10 Wita, tiga orang nelayan pergi memancing, dua orang kembali dan satu orang nelayan belum kembali, atas nama Jufri Boju (46) jenis kelamin Laki-laki. Ia hilang saat memancing di Perairan Kelurahan/Desa Malotong dan telah dilakukan pencarian oleh tim TRC BPBD Ampana, hingga saat ini hasil nihil.

Tim SAR Gabungan melakukan pencarian nelayan hilang di perairan Malotong Touna. FOTO: ISTIMEWA

Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian yakni Pos SAR Parigi 4 orang, Ditpolairud Polda Sulteng 2 orang, TNI AL 1 orang, TNKT 1 orang, Club Dive Ampana, BPBD Ampana 5 orang, potensi SAR Martim, potensi SAR Songulara dan masyarakat setempat.

BACA JUGA:  Proyek Dermaga Terapung Dibatalkan Dispar Banggai, Rp899 Juta Jadi Silpa di Awal Tahun

Sedangkan alat utama yang digunakan seperti Truck Angkut Personil, Rubber Boat, Peralatan SAR Laut, Peralatan Medis, Peralatan Komunikasi, Peralatan Evakusi, APD Covid 19, Palsar pendukung lainnya. Sementara
perkiraan cuaca di lokasi kejadian hujan ringan dengan tinggi gelombang 0,5 hingga 1,25 meter. (*)

Penulis: Rahman Asnawi

Pos terkait