BANGGAI RAYA- Sekelas SD Negeri 8 Luwuk yang beralamat di Kelurahan Luwuk, tepatnya di samping Masjid Agung An Nur Luwuk hingga saat ini belum memiliki sarana prasarana untuk pelaksanaan Asesmem Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi peserta didiknya.
Rabu (27/10/2021), murid kelas V SDN 8 Luwuk yang berjumlah 35 orang harus menumpang di laboratorium komputer milik SMPN 2 Luwuk untuk mengikuti simulasi ANBK.
“Saya punya sekolah untuk ANBK ba nebeng (menumpang) di SMPN 2 Luwuk, payaaa (kasihan) belum ada fasilitas laboratorium dan komputer, sebab belum dapat bantuan. Yang ikut ANBK adalah murid kelas 5 yang terbagi dalam 2 rombongan belajar (Rombel) berjumlah 35 orang,” kata Kepala SDN 8 Luwuk, Hj. Nurhayati Sangkota kepada Banggai Raya melalui pesan WhatsApp.
Murid kelas 5 tersebut kata dia, mengikuti simulasi ANBK. Nanti pada tanggal 8 November 2021 baru dilaksanakan ujian ANBK. Simulasi tersebut dilaksanakan selama dua hari, sejak Senin-Selasa (25-26/10/2021) di SMPN 2 Luwuk.
Nurhayati berencana mengajukan permohonan bantuan komputer atau laptop kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai, termasuk permohonan bantuan penambahan gedung ruang belajar serta tenaga pengajar berstatus ASN.
“Saya juga nanti akan minta bantuan, bukan hanya komputer. Sekolah kami masih kurang ruang belajar dan guru ASN, semua hanya honorer yang mengajar. Kami masih kekurangan 4 ruang belajar dan 4 guru. Saat ini kami miliki 8 ruangan, ada kelas yang bergabung, kalau saat ini aturannya tidak bisa digabung, dan satu kelas dua guru, karena banyaknya siswa. Jumlah murid kami sebanyak 254 orang. Guru ASN 10 orang, sudah termasuk kepala sekolah, 4 honorer pegang kelas, tambah guru olahraga 1 orang,” tuturnya. (*)
Penulis: Muh Rum Lengkas
