Merasa Dirugikan di Perempatfinal, BTS Siuna Bakal Layangkan Protes Usai Kalah Adu Penalti Atas GTK Reborn

BANGGAI RAYA- Kesebelasan Bintang Timur Siuna (BTS) harus mengubur impiannya untuk bisa melaju ke semifinal turnamen sepakbola Anwar Hafid (AH) Cup setelah kalah melawan GTK Reborn di babak perempatfinal, Sabtu sore (27/8/2022) di Lapangan Sudarto Sport Center.

Dalam pertandingan Perempatfinal ini, BTS Siuna dibuat menyerah setelah kalah lewat adu penalti dengan skor 4-5. Di mana di waktu normal, kedua kesebelasan sama kuat dengan skor 1-1.

Namun dalam pertandingan ini, BTS Siuna merasa dirugikan atas kepemimpinan wasit yang dinilainya kurang profesional. Bahkan Kesebelasan yang dimanajeri Ilham Husain itu akan melayangkan protes terhadap panitia turnamen AH Cup.

“Kami dari tim BTS Siuna menerima kekalahan sampai di adu penalti. Tapi kekalahan ini dirugikan dari hasil kepemimpinan wasit tadi,” cetus Manajer BTS Siuna, Ilham Husain kepada Banggai Raya, Sabtu malam via pesan WhatsApp.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Menurutnya, dalam pertandingan tadi sejatinya terjadi dua kali handsball, namun wasit tak memberikan hadiah penalti. Padahal kata dia, itu terjadi di depan mata sang wasit.

“Padahal di waktu babak awal, di menit ke 3, pemain BTS cuma bodi cas saja ditiup (Pluit) langsung oleh wasit di dalam kotak penalti. Apakah itu tidak merugikan tim. Saya mohon Askab maupun PSSI kok bisa dipertahankan wasit seperti itu,” gerutu Ilham Husain.

Ilham menegaskan, Ia dan tim serta pendukung atau suporter tidak terima hasil keputusan ini. Karena dinilainya sangat merugikan.

“Banyak yang melihat terutama penonton yang ada di depan gawang maupun di samping. Mereka lihat pelanggaran itu, dua kali handsball tapi tidak ditiup (Pluit). Ada apa ini?,” jelasnya.

Untuk melayangkan surat protes, saat ini Tim BTS Siuna kata Ilham, tengah mengumpulkan alat bukti berupa video terkait insiden handsball yang harusnya penalti.

BACA JUGA:  Roadshow Kelembagaan,  SKK Migas – JOB Tomori Santuni 200 Anak Yatim dan Sediakan Seribu Paket Sembako Murah

“Kami belum dapat video-video dari pelanggaran, kalau sudah dapat baru kami ajukan protes,” tandasnya.

Sementara itu, Taufik Kamin Panitia Pelaksana Teknis Turnamen AH Cup yang dikonfirmasi Banggai Raya, Minggu pagi (28/8/2022) mengatakan, berdasarkan norma atau aturan pertandingan, untuk protes hasil pertandingan bisa dilakukan saat 2×45 menit jalannya pertandingan.

Namun saat pertandingan berlangsung, kedua kapten kesebelasan terutama BTS Siuna tidak melakukan upaya protes tersebut. Bahkan BTS Siuna mengamini atau mengikuti jalannya pertandingan hingga drama adu penalti.

“Seharusnya kalau mau protes (hasil pertandingan), jangan mau lanjutkan di babak adu penalti. Ini sama juga dengan tim Forza Higahi (protes),” kata Taufik Kamin.

Taufik Kamin yang biasa disapa Om Eleng menuturkan, sebelum dilangsungkan adu penalti kedua kapten kesebelasan menandatangani berita acara pertandingan.

BACA JUGA:  Pilgub Sulteng 2024, Rusdy Mastura Cocok Dipasangkan Dengan Amalya Murad

“Kedua kapten kesebelasan telah menandatangani berita acara pertandingan sebelum dilaksanakannya adupenalti. Tapi nanti sudah selesai adu penalti/kalah baru protes,” bebernya.

Namun Ia juga tidak menghalangi upaya BTS Siuna untuk melakukan protes.

“Mungkin bahasanya bukan protes. Kalau pun misalnya terbukti (ada kekeliruan), itu tidak akan merubah hasil pertandingan melainkan hanya sanksi kepada wasit yang memimpin. Tapi aneh juga, nanti sudah selesai baru mau protes,” cetusnya.

Dalam kesempatan itu, Ia juga menyingung soal pentingnya seorang pelatih yang memiliki lisensi agar memahami aturan yang telah ditetapkan dalam suatu pertandingan.

“Jangan hanya wasit yang dituntut harus berlisensi, tapi pelatih juga. Supaya bisa sejalan,” tandasnya. (*)

Editor: Jajad Sudrajad

Pos terkait