Mengenal Keragaman Spesies Ikan Gobi di Sungai Luwuk Banggai

Abd Gani, Dosen yang juga Peneliti asal Faperik UMLB mengabadikan momen di air Terjun Saluopa Tentena. FOTO: ISTIMEWA/BR

OLEH : A. GANI

(DOSEN FAKULTAS PERIKANAN UMLB)

Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan tingkat keanekaragaman yang paling tinggi dari flora maupun fauna khususnya iktiofauna perairan tawar. 

Berdasarkan Hadiaty (2018), bahwa Pulau Sulawesi 68 spesies endemic dari perairan tawar (danau dan sungai) dari 4 ordo 7 famili, 45 speseies hidup di danau dan 23 spesies di sungai. Adapun 7 famili tersebut yaitu : Adrianichthyiidae (19 Jenis), Famili Telmatherinidae (16 Spesies), Famili Zenarchopteridae (15 Spesies), Famili Gobiidae (14 Spesies). Famili Angillidae (1 Spesies), Famili Eleotridae (2 Spesies) dan Famili Terapontidae (1 Spesies). 

Dengan beragamnya ikhtiofauna perairan tawar (sungai dan danau) di Pulau Sulawesi banyak memikat para peneliti-peneliti dari dalam maupun luar negeri untuk datang mengkaji/meneliti lebih dalam tentang keragaman jenis-jenis ikhtioufauna perairan tawar tersebut.

Kota Luwuk, Kabupaten Banggai merupakan salah satu daerah di Pulau Sulawesi khususnya di Propinsi Sulawesi Tengah.  Dan Luwuk merupakan daerah yang banyak memiliki sungai yang mengalir baik di dalam kota maupun di pinggiran kota. Dengan banyaknya sungai yang mengalir tersebut, ikhtiofauna di perairan sungai di Luwuk Banggai sangat beragam.  Bukti keragaman iktiofauna di perairan sungai di Luwuk Banggai, sejak 2018 sampai sekarang didapatkannya beragamnya jenis ikan yang biasa disebut dengan Ikan Gobii. 

BACA JUGA:  UGM dan Kabupaten Banggai Kerja Sama Pengelolaan Sumber Daya Air dan Geopark

Ikan Gobii merupakan kelompok ikan yang bersifat amphidromous yaitu dimana pada umumnya ikan-ikan gobii tersebut besar di perairan tawar (sungai) dan setelah bertelur, telur-telur ikan Gobii tersebut terbawa arus sungai menuju perairan laut dan setelah menetas larva-larva dari ikan gobii tersebut berenang kembali menuju Sungai. Menurut Gani et al. (2019) kenekaragaman ikan Gobii  di Luwuk Banggai yaitu terdiri dari 3 Famili yaitu Famili Gobiidae, Famili Eleotridae dan Famili Oxudercidae (Sicydiinae).

Beragamnya spesies ikan gobii di Perairan Sungai Luwuk Banggai memikat para peneliti dari dalam dan luar negeri untuk datang meneliti spesise ikan gobii ini.  Pada bulan Juni 2019 sekelompok peneliti berasal dari Prancis dan LIPI datang meneliti tentang keanekargaman dan penyebaran jenis ikan gobii di perairan Sungai di Luwuk Banggai.  Hasilnya sangat mengagumkan dimana  mereka mendapatkan 2 jenis spesies baru yang didapatkan di perairan sungai di Luwuk Banggai yaitu Jenis Giuris viator ( Keith et al., 2020) dan Schismatogobius limmoni (Keith et al., 2021). 

BACA JUGA:  Selamat! Sahabat ADA FC Jawara Turnamen Futsal Banggai Bersaudara Cup 1 2024

Setelah beberapa bulan kemudia yaitu pada bulan Agustus 2019, salah satu peneliti dari Jepang juga datang ke Luwuk untuk meneliti keragaman ikan gobii tersebut.  Adapun hasil dari kolaborasi bersama peneliti jepang, kami berhasil mendapatkan salah satu spesies ikan gobii dari genus Stiphodon yaitu Stiphodon annieae yang merupakan spesies baru ditemukan di Perairan sungai di Kepulauan Halmahera (Keith & Hadiaty, 2015) dan didapatkan juga di Perairan Sungai Luwuk Banggai sebagai First Record (Pelaporan/Catatan Pertama) untuk daerah Pulau Sulawesi (Gani et al. 2021).  Salah satu spesies ikan gobii yang merupakan endemic perairan Sungai di Sulawesi yaitu Lentipes mekonggaensis yang pertama kali ditemukan di Sulawesi Tenggara (Keith et al. 2014) ditemukan pula di perairan sungai di Luwuk Banggai.

Keragaman spesies Ikan gobii di beberapa ekosistem sungai di Luwuk Banggai masih terjaga populasinya karena masih terjaganya kebersihan sungai dan juga masih kurangnya jenis-jenis ikan yang bersifat invasive/predator.  Hal ini berdasarkan hasil pengamatan di Lapangan bersama tim dari SKIPM Luwuk Banggai yang memonitoring dalam kegiatan Pemetaan Jenis-Jenis Ikan Yang bersifat Alien/invasif (JABI) selama 3 tahu berturut-turut.  Hal ini dilakukan agar keberlangsungan hidup dari ikan-ikan Asli/endemic di suatu perairan Sungai/Danau dapat terjaga populasinya.  Sebagai contoh dimana keragaman spesies ikan gobii di 3 ekosistem Sungai yang berbeda yaitu Sungai Kintom, Sungai Simpong dan Sungai Salodik dimana berdasarkan hasil penelitian bahwa Sungai Simpong masih memiliki keanekargaman spesies gobii yang sangat tinggi (Gani et al, 2021).  Hal ini hanya sebagai contoh kecil saja akan keragaman spesies gobii di ekosistem Sungai di Luwuk Banggai.

BACA JUGA:  Selamat! Sahabat ADA FC Jawara Turnamen Futsal Banggai Bersaudara Cup 1 2024

Spesies ikan gobii yang ditemukan di ekosistem sungai Luwuk Banggai merupakan komoditas ikan asli dan potensi ikan hias yang perlu dijaga kelestariannya di alam.  Untuk menjaga kelestariannya di alam kita perlu menjaga kebersihan Ekosistem sungai dan tidak melepasliarkan ikan-ikan yang bersifat invasive/predator. 

Ekosistem sungai merupkan slah satu ekosistem yang biasa dikembangkan sebagai lokasi Ekowisata dengan mempertahankan ekologi di dalamnya  dengan menjadikannya sebagai lokasi edukasi (Laboratorium Alam) dan juga sebagai lokasi wisata.  Dengan menjaga Ekosistem Sungai di daerah, kita dapat menjaga pula kelestarian iktiofauna yang terdapat di dalamnya.

“Mari kita bersikap bijak dalam mengelola keanekargaman hayati yang ada di daerah kita karena itu adalah kekayaan alam daerah kita yang kelak menjadi warisan bagi anak cucu kita di masa depanJangan jadi tamu di rumah sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi”. ***

Pos terkait