Membanggakan, Inovasi Program Stunting Banggai Masuk Publikasi Bank Dunia

BANGGAI RAYA- Inovasi program stunting kembali mengharumkan nama Kabupaten Banggai. Pasalnya, program yang digagas Kabupaten Banggai ini masuk dalam publikasi bank dunia.

Hal ini terungkap dalam launching buku dan Webinar yang dilaksanakan Bank Dunia (World Bank) pada Selasa (31/5/2021).

Bacaan Lainnya

Dalam buku dengan titel “Moving Forward: How Indonesia’s District Reduce Stunting” atau  Melangkah Maju: Inisiatif Lokal dalam Menurunkan Stunting di Indonesia itu termuat 10 inovasi daerah terkait penurunan stunting.

Di halaman nomor 77, termuat artikel dengan judul Banggai: Akademisi dan Pimpinan Daerah Berkolaborasi Membawa Perubahan. Capaian prestasi ini tentunya luar biasa, dan patut diacungi jempol.

Acara dirangkaikan dengan webinar yang membahas isi buku ini dihadiri oleh Wapres RI, Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin, Menkes RI Budi Gunadi Sadikin, dan Satu Kahkonen, Country Director World Bank Indonesia serta beberapa narasumber nasional lainnya.

Kepada Dinas P2KB-P3A Kabupaten Banggai, Dr. Anang Otoluwa yang mengikuti peluncuran buku ini mengaku bangga atas terbitnya buku memuat salah satu inovasi Kabupaten Banggai.

“Ini adalah prestasi yang patut dibanggakan. Karena untuk bisa tembus dalam publikasi ini Banggai melewati tahapan seleksi yang  ketat,” ungkap Dr. dr. Anang Otoluwa yang pernah menjabat Kadis Kesehatan Kabupaten Banggai itu.

Kemudian, yang lebih membanggakan kata Kadis Anang, dua inovasi yang diulas dari pengalaman Banggai yakni model kerjasama perguruan tinggi dan daerah serta posyandu prakonsepsi kini telah diadopsi menjadi program nasional.

“Semua kabupaten kini didampingi oleh satu perguruan tinggi dalam percepatan penurunan stunting, sementara Posyandu prakonsepsi telah menginspirasi lahirnya program pendampingan calon pengantin yang kini sedang digalakkan oleh BKKBN,” kata dr. Anang.

Sementara itu, dalam sambutan pembukaan, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa buku ini adalah bentuk penghargaan kepada pahlawan pahlawan lokal dalam penurunan stunting di Indonesia.

Sementara Satu Kahkonen (Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia) mengemukakan bahwa buku ini dicetak dalam 2 versi, yakni Indonesia dan Inggris.

Tujuannya kehadiran buku ini agar bisa menginspirasi. Tidak hanya untuk daerah lain di Indonesia tapi juga negara lain di belahan dunia. (*)

Editor: Jajad Sudrajad

Pos terkait