Masker di Luwuk Langka, Harga Melambung

BANGGAI RAYA-Di tengah meningkatnya pasien yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia, berbagai kebutuhan pelindung diri seperti hand sanitizer dan masker menjadi langka. Kalaupun ada, jumlahnya terbatas dan dijual dengan harga yang  melambung tinggi dibanding harga sebelumnya.

Kondisi tersebut, tak hanya dialami warga di kota atau provinsi di Indonesia yang sudah terpapar virus corona. Di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, daerah di ujung timur Sulteng yang hingga kini masih dinyatakan aman dari penyebaran Covid-19, hand sanitizer atau cairan pembersih tangan dan masker penutup mulut dan hidung sekali pakai, juga sulit ditemukan.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Banggai Raya sempat menelusuri sejumlah apotik dan toko hingga kios yang dulunya menjual dua kebutuhan tersebut, semuanya menyatakan stoknya sudah habis dan belum ada pasokan baru. “Masker dan hand sanitizer sudah habis sejak dua minggu lalu, dan belum ada barang masuk,” tutur salah satu petugas apotik di kawasan Kelurahan Luwuk. Jawaban senada disampaikan beberapa penjaga apotik di lokasi berbeda.

Ketiadaan stok dua barang yang memang banyak diburu warga itu, juga diakui sejumlah pemilik toko dan kios yang biasa menjual masker maupun hand sanitizer.  Biasanya kata mereka, masker yang banyak digunakan warga, dijual seharga Rp30 ribu atau Rp35 ribu per kotak berisi 50 lembar masker.

BACA JUGA:  Roadshow Kelembagaan,  SKK Migas – JOB Tomori Santuni 200 Anak Yatim dan Sediakan Seribu Paket Sembako Murah

Banggai Raya sempat melihat salah satu postingan akun media sosial milik warga Luwuk pada Selasa (17/3/2020) yang masih menjual masker, namun dengan harga yang lumayan mahal. Pemilik akun mengaku memiliki beberapa dos masker, dan untuk setiap dos berisi 50 lembar masker, dijual dengan harga Rp250 ribu. Meski dalam postingan itu, banyak warga berkomentar bahwa harganya cukup mahal, namun hanya dalam beberapa jam, masker yang hanya dijual per dos dan tidak melayani eceran itu, sudah habis terjual.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Dari informasi yang diperoleh media ini juga, sejumlah warga mulai berinisiatif untuk membuat masker secara manual dengan menggunakan kain. Selain bisa sebagai solusi, masker dari kain juga bisa digunakan berulang kali, setelah dicuci setiap kali pemakaian. Sementara untuk kebutuhan, pembersih tangan, pemerintah sendiri telah menyarankan warga agar lebih rajin mencuci tangan dengan sabun. DAR