BANGGAI RAYA- Sebanyak 268 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk akan melaksanakan KKN Mobilisasi Berkemajuan atau KKN-MB dengan sebaran dua kecamatan yakni Kecamatan Luwuk Timur, dan Kecamatan Masama serta Posko Kampus.
Selama di lapangan nanti, ratusan mahasiswa ini diharapkan bisa melaksanakan pemberdayaan masyarakat berbasis Asset Based Communities Development (ABCD).
Tujuannya, tak lain dapat mengembangkan potensi yang ada di desa sehingga dapat memajukan taraf ekonomi masyarakat.
Hal itu disampaikan Rektor Unismuh Luwuk, Dr. Sutrisno K Djawa SE., MM., dalam sambutannya saat membuka Pembekalan KKN-MB Angkatan XXXIII, Sabtu pagi (27/1/2023) di pelataran kampus hijau tersebut.
Diketahui, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis ABCD ini merupakan model pendekatan dalam pengembangan masyarakat.
Pendekatan ini menekankan pada inventarisasi asset yang terdapat di dalam masyarakat yang dipandang mendukung pada kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Olehnya Rektor berharap, keberadaan mahasiswa di tengah masyarakat bisa melakukan pemberdayaan ABCD yang berkelanjutan.
“Teman-teman mahasiswa masuk di lokasi KKN-MB tentunya pertama yang dilakukan adalah observasi. Kira-kira potensi apa yang ada di desa itu,” katanya.
Sebagai perguruan tinggi kata Rektor, tentu ini menjadi salah satu tanggungjawab untuk bisa berkontribusi di tengah masyarakat.
Agar program-program KKN-MB dapat berjalan dengan baik, Rektor menekankan kepada mahasiswa agar membangun kolaborasi dengan baik.
“Saat ini sudah tidak ada lagi ego sektoral, harus berkolaborasi. Pembangunan saat ini harus berkolaborasi bersama, mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Harus terintegrasi,” tekan rektor.
Hasil Jurnal
Selain itu, dalam pengabdian masyarakat diharapkan dapat menghasilkan jurnal yang dibuat Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berkolaborasi dengan mahasiswa. Tentunya dengan melihat potensi yang ada di desa, tempat ber-KKN-MB.
Kemudian, mahasiswa juga diminta untuk bisa menjalin komunikasi yany baik di tengah masyarakat. Baik dengan masyarakat, maupun pemerintah desa setempat.
“Cukup banyak problem di tengah masyarakat, sehingga diharapkan kehadiran mahasiswa bisa menjadi motivator. Yang penting jangan jadi provokator,” tekan Rektor.
Berikutnya, jelang tahun politik ini mahasiswa peserta KKN juga diharapkan agar tidak terlibat politik praktis.
“Sehingga kehadiran kita sebagai mahasiswa di tengah masyarakat dapat benar-benar menyentuh. Kalian harus bisa berkolaborasi dan harus bersinergi. Insya Allah program-program KKN-MB bisa berjalan sesuai yang diharapkan,” tandasnya. (*)
Editor: Jajad Sudrajad