BANGGAI RAYA- Tahun ini, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banggai resmi meniadakan Festival Ogoh-ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 25 Maret 2020. Peniadakan Festival Ogoh-ogoh yang digelar setiap tahun itu, sebagai upaya menindaklanjuti instruksi pemerintah dalam pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Menyikapi keputusan tersebut, Peradah Kecamatan Toili Barat pun meniadakan Festival Ogoh-ogoh. Namun untuk mengobati rasa kekecewaan para pemuda yang tergabung dalam Peradah di masing-masing desa, maka panitia tetap melombakan Ogoh-ogoh yang telah mereka buat.
Senin (23/3/2020), Tim Penilai, Panitia dan Kepolisian menyambangi delapan desa di Toili Barat yang mengikuti lomba Ogoh-ogoh.
“Kemarin kita lakukan penilaian keliling. Penilai delapan orang, panitia delapan dan kepolisian satu orang,” kata Dewan Pembina Peradah Kecamatan Toili Barat, Dewa Jaya Umbara yang juga Dewan Juri dalam penilaian lomba kepada Banggai Raya, Selasa (24/3/2020).
Penilaian Ogoh-ogoh ini dilakukan mulai Pukul 09.00 sampai dengan Pukul 15.30 Wita. Di mana penilaian dimulai dari Desa Pasirlamba dan berakhir di Desa Mekarsari. “Awalnya yang akan ikut ini ada 10 desa, hanya saja karena Festival Ogoh-ogoh ditiadakan, maka dua desa mundur. Jadi tinggal delapan desa saja,” tuturnya.
Dalam lomba ini, Ogoh-ogoh Cambra Berag dari Desa Sindang Sari keluar sebagai jara satu. Juara dua, diraih Ogoh-ogoh Kala Mastaka dari Desa Karya Makmur dan juara tiga dimenangkan Ogoh-ogoh Bawi Srenggi dari Desa Mantawa.
Dewa Jaya Umbara berharap, tahun depan festival dan tarian-tarian bisa dilaksanakan seperti tahun sebelumnya. “Semoga saja wabah corona ini cepat berlalu dan kita bisa beraktivitas seperti biasanya. Rencana tahun depan, jika tidak ada halangan kita akan buat Festival lagi di mana Desa Mekarsari sebagai tuan rumah dan panitianya masih pakai panitia sekarang,” pungkasnya. JAD