Lewat Perindo, Marjuki ‘Bayu’ Siap Perjuangkan Aspirasi Rakyat Banggai

  • Whatsapp

BANGGAI RAYA-Marjuki atau lebih akrab disapa dengan panggilan mas Bayu, selama ini dikenal sebagai tukang kacamata oleh sebagian warga Kabupaten Banggai.

Bayu memang seorang pedagang kacamata yang siap melayani konsumennya dari kecamatan ke kecamatan di Kabupaten Banggai, lengkap dengan alat ukur dan perlengkapan membuat kacamata. Sejatinya ia memiliki dua lokasi tetap, yakni di Toili dan di Luwuk. Namun demi mendekatkan pelayanan, secara rutin berkeliling ke seluruh wilayah Kabupaten Banggai.

Bacaan Lainnya

Dari perjalanannya sebagai pengusaha kacamata itu, Bayu atau Marjuki melihat betapa banyak pedagang yang tidak mendapatkan perhatian pemerintah. Mulai dari soal modal yang terbatas, tempat usaha yang tidak tetap atau kadang hanya menumpang di teras dan halaman rumah warga.

Karenanya, Bayu melirik bahwa DPRD adalah salah satu sarana untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, utamanya pedagang. Di momen Pemilu 2024, Marjuki akhirnya bergabung dengan Partai Perindo Banggai, dan diutus oleh partai besutan Harry Tanoesoedibjo menjadi salah satu bakal caleg di Dapil 4 (Kintom, Batui, Batui Selatan, Moilong, Toili dan Toili Barat) untuk memperebutkan kursi DPRD Banggai.

Kepada wartawan, Marjuki menyampaikan alasannya, sehingga harus maju untuk menjadi calon anggota DPRD Banggai.

“selama 10 tahun saya merasa miris melihat masyarakat Toili, Toili Barat, yang benar benar belum mendapatkan apa yang mereka harapkan dari wakil rakyat yang mereka pilih.
Karenanya, apabila saya terpilih, ada tiga program mendasar yang saya akan laksanakan bila mendapat mandat rakyat,” tuturnya.

Program pertama kata dia pelayanan rumah singgah gratis di seputaran Rumah Sakit Umum Luwuk Banggai. “Program ini saya buat, karena saya punya pengalaman pribadi selama dua tahun enam bulan saya rawat almarhum bapak saya bolak balik rumah sakit, ternyata biaya rumah sakit itu kecil, tapi biaya hiduplah yang besar. Kalau saja 4 orang yang jaga pasien, tentu pagi sudah mengeluarkan biaya 60 ribu. Itu baru makan saja, karena satu porsi nasi seharga lima belas ribu rupiah. Belum biaya lainnya.
Bagaimana kalo yang jaga pasien lebih dari empat orang?” ucapannya.

Karenanya, rumah singgah yang akan memudahkan keluarga pasien makan dan minum gratis serta tidur gratis bagi keluarga pasien.

Kedua, program kacamata gratis selama 5 tahun. Kacamata ini diberikan gratis bagi mereka yang memegang ‘Kartu Peduli Umat Marjuki’.

Ketiga, program pertanian, yakni penyediaan obat atau sarana produksi pertanian, di samping jalan usaha tani.

Keempat, hidupkan dan kembangkan UMKM se Kecamatan Toili. “Alasannya, saya hidup dan besar dari pedagang kaki lima, hingga menjadi seperti saat ini. Saya memahami apa yang diharapkan dan dikeluhkan oleh pedagang kecil kita, yaitu masalah modal dan perlengkapan jualan mereka di lapangan, seperti tenda besi. “Bila saya terpilih, maka pokok pikiran (pokir) dewan akan saya dorong melalui program penyediaan tenda dan membantu permodalan pedagang kecil,” jelasnya. DAR