KPA Banggai Gencar Lakukan Penyuluhan di Sekolah

KPA Kabupaten Banggai gencar melaksanakan penyuluhan ke sekolah-sekolah. FOTO: ISTIMEWA

BANGGAI RAYA- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai gencar melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang ada di dalam kota. Seperti belum lama ini, KPA memberikan penyuluhan di SMKN 1 Luwuk dan SMAN 3 Luwuk.

Sekretaris KPA Kabupaten Banggai, Rampia Laamiri mengatakan, dalam penyuluhan ini pesertanya terdiri dari 25 pengurus OSIS dan 10 dari dewan guru. “Jadi semuanya 35 peserta yang ikut dalam penyuluhan ini. Kemarin Sabtu, kita memberikan penyuluhan di SMKN 1 Luwuk dan SMAN 3 Luwuk. Nanti Sabtu berikutnya, kita sasar SMAN 1 Luwuk dan SMA Katolik,” ujar Rampia Laamiri, Rabu (14/7/2021).

BACA JUGA:  Ahmad Ali Tinggalkan AT, Dukung Anti Murad

Menurutnya, pergaulan bebas dan kasus HIV sangat rentan terjadi pada usia 15 tahun sampai 24 tahun. Sehingga sosialisasi atau penyuluhan gencar dilakukan ke usia sekolah di tingkat SMA/SMK.

Dalam penyuluhan itu, Rampia Laamiri menilai para siswa sudah memahami terkait penulauran HIV, bahkan sudah sampai pada keluarga. “Mereka (siswa) menanyakan terkait penularan ibu ke anak. Ketika memutus mata rantai, apa yang dilakukan pemerintah, dan apa peran KPA. Diketahui, Menteri Kesehatan mengeluarkan aturan, di mana Ibu hamil itu wajib diimunisasi. Dan dari situ, ada beberapa kita temukan ibu hamil yang positif. Setelah kita konseling dan dilakukan pengobatan secara rutin, Alhamdulillah anaknya itu negatif,” jelas Rampia Laamiri.

BACA JUGA:  Kandidat Bupati Amirudin Tamoreka Ambil Formulir Pendaftaran di PAN Banggai

Ia menjelaskan, jika ibu hamil yang positif HIV rutin minum obat, dapat dipastikan anak yang dilahirkan nantinya akan negatif HIV. Sehingga ini dapat mencegah penularan dari ibu ke anak.

Kemudian, dengan memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah dengan sasaran SMA/SMK, diharapkan para siswa bisa menjaga diri dan tidak terjerumus pada pergaulan bebas. “Paling tidak, kita bisa mencegah timbulnya kasus baru. Dan kita juga berupaya untuk mengurangi stigma, karena ini masih tinggi di masyarakat. Bahkan di kesehatan sendiri pun masih tinggi,” katanya.

BACA JUGA:  Menuju Periode Kedua, Amirudin Tamoreka Merapat ke PKB Banggai

Ia berharap, melalui penyuluhan ini siswa dapat mengimplementasikannya. Mereka bisa menjauhi bahaya dari narkoba dan jenis lainnya seperti lemfox dan sebagainya. “Karena semua itu berawal dari situ, kalau sudah terjerumus ke situ, pasti bisa saja melakukan seks bebas. Kalau sudah seks bebas, pasti terjangkit penyakit menular, inveksi menular, salah satunya HIV AIDS,” tandasnya.

Pos terkait