Kemenkes Apresiasi Pogram Satu Juta Satu Pekarangan

WAKIL Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono saat rapat virtual membahas penanganan stunting bersama Pemkab Banggai dan Pemkab Majene. FOTO: ISTIMEWA

BANGGAI RAYA- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengapresiasi salah satu program unggulan Bupati Amirudin dan Wakil Bupati Furqanuddin Masulili, yakni program satu juta satu pekarangan.

Apresiasi itu datang dari Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono saat rapat virtual membahas aksi penanganan stunting bersama Pemerintah Kabupaten Banggai dan Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (14/1/2022).

Dante mendukung Pemkab Banggai mendorong pengembangan program satu juta satu pekarangan. Menurutnya, program tersebut sangat membantu dalam mendukung penanganan stunting di daerah.

Karenanya, Wamenkes Dante mengusulkan penambahan ayam untuk dipelihara dan menghasilkan telur. “Suplemen protein sangat penting menambah gizi anak,” katanya.

BACA JUGA:  DSLNG Terima Kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah

Demikian halnya program Bupati Amirudin yang mendorong 50 persen penggunaan alokasi dana desa untuk penanganan stunting.

“Saya lihat program bapak bagus sekali, terutama mengalokasikan dana desa 50 persen untuk penanganan stunting,” ujar Wamenkes Dante.

Ia berharap tahun 2022 prevelansi stunting di Kabupaten Banggai bisa mengalami penurunan seperti tahun 2021 yang mencapai 26 persen.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Bupati Banggai, Amirudin menyampaikan saat ini Kabupaten Banggai telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Stunting yang baru saja disahkan pada akhir Desember 2021.

“Kalau saya tidak salah Pak Wamenkes, kita satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki Perda stunting,” jelas dia.

BACA JUGA:  Roadshow Kelembagaan,  SKK Migas – JOB Tomori Santuni 200 Anak Yatim dan Sediakan Seribu Paket Sembako Murah

Selain itu, Bupati Banggai menyampaikan sampai saat ini sudah 95,78 persen warga Kabupaten Banggai yang masuk jaminan kesehatan masyarakat. Hal ini penanganan penyakit bisa lebih mudah, karena masyarakat tak perlu memikirkan biaya.

Terkait dengan pengalokasian dana desa sebesar 50 persen, Bupati Banggai merinci, total pencegahan dan penanggulangan stunting yang bersumber dari dana desa mencapai Rp113 miliar.

Saat ini juga pemerintah daerah telah menempatkan 1 tenaga kesehatan di setiap desa untuk mempermudah masyarakat berkonsultasi terkait stunting pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). “Kami juga mendampingi warga keluarga 1000 HPK berisiko,” tuturnya.

BACA JUGA:  Pilgub Sulteng 2024, Rusdy Mastura Cocok Dipasangkan Dengan Amalya Murad

Tak hanya itu, bayi berat lahir rendah dan bayi panjang lahir rendah juga mendapat intervensi, salah satu kebijakan pemerintah Kabupaten Banggai adalah menempatkan 4 dokter anak di RSUD Luwuk.

Hal itu bertujuan agar rumah sakit telah ada 4 dokter anak agar bayi berat lahir rendah dan bayi panjang lahir rendah dapat ditangani. Para ibu bayi juga didorong untuk memberikan asupan ASI demi menyelamatkan bayi pada 1000 HPK.

“Kami memiliki program ambulans dering, sehingga kalau ada kasus kita bawa ke rumah sakit menggunakan ambulans dering,” tuturnya. (*)

Penulis: Zainuddin Lasita/*
Editor: Sutopo Enteding

Pos terkait