Kekerasan Seksual Akibat Sekularisme

Oleh : Putri Yulinar Ibrahim, S.M

(Aktivis Komunitas Sahabat Hijrah)

Kekerasan seksual saat ini telah marak terjadi, bukan hanya kekerasan atau pelecehan seksual bahkan pemerkosaan adalah problematika yang sering terjadi.

Ada beberapa fakta yang saya ambil, ada seorang  mahasiswa UNM (Universitas Negeri Makasar) yang mengalami pelecehan seksual oleh dosen.

Diketahui, seorang mahasiswi di salah satu Fakultas di kampus UNM mengaku alami pelecehan seksual oleh dosen A. Kasus ini viral setelah pertama kali diungkap melalui akun Instagram @mekdiunm.

Dalam curhatan si korban yang menyebunyikan identitas kalau korban dilecehkan oleh dosennya. Pelaku disebut memegang tangan korban dengan erat bahkan pelaku tidur di paha korban walau korban sementara memangku tasnya.

Menanggapi dugaan pelecahan terhadap mahasiswi UNM, Prof Husain menegaskan, ia sedang membentuk Satgas Penanganan Kekerasan dan Pelecehan di kampusnya.

“Nanti kita usut tuntas ini, saya memang sedang membentuk satgas penanganan kasus pelecehan dan kekerasan seksual,” ungkap Prof Husain dikutip dari IDN Times Sulsel via WhatsApp, Rabu (1/6/2022).
(Sulses.idntimes.com)

Kemudian, ada fakta yang terbaru lagi, terjadinya pemerkosaan anak di bawah umur 13 hingga hamil yang pelakunya adalah ayah angkat dan 2 saudara angkatnya.

BACA JUGA:  DSNG Gelar Halalbihalal Bersama Wartawan di Luwuk

Sungguh biadab dan bejat kelakuan ayah bersama dua anak di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) ini mencabuli gadis 13 tahun yang tak lain anak angkatnya, hingga hamil.

Peristiwa memilukan ini terjadi di kecamatan Pelling, Kabupaten Bagkep. Ketiga pelaku telah diamankan oleh Team Resmob Gagak Peling bersama anggota Unit PPA Sat Reskrim Polres Bangkep pada Selasa (31/05/2022) (Banggairaya.id)

Kekerasan seksual adalah masalah yang terulang-ulang terjadi, wanita terus menjadi korban kekerasan seksual bahkan pemerkosaan. Ini terjadi akibat Sekularisme yang di emban menguasai dunia saat ini.

Sekularisme adalah ideologi yang memisahkan Agama dari kehidupan bahwa agama hanyalah urusan dengan Tuhan saja (HabluminAllah), sedangkan agama dijauhkan dari hubungan dengan manusia lain & hubungan dengan diri sendiri (Habluminannas & Habluminafsih).

Kita harus tau bahwa, sekularisme ini adalah ideologi yang berasal dari Barat yaitu Amerika Serikat & Sekutunya. Indonesia menjadikan produk barat ini sebagai standar sistem yang mengatur kehidupan.

Jelas saja, umat muslim saat ini tidak menjadikan keimanan & ketakwaan kepada Allah SWT sebagai standar perbuatan. Bahkan wanita tidak dijaga kehormatannya akibat dari sekularisme yang telah menguasai dunia.

BACA JUGA:  Jelang Pilkada Banggai APDESI Diminta Netral

Allah SWT menciptakan manusia menjadi makhluk yang Istimewa karena disematkannya Akal. Manusia menjadi makhluk yang tinggi derajatnya dari makhluk lain. Karena, dengan Akal ini manusia dapat membedakan kebaikan dan juga keburukkan.

Sudah semestinya, menjadikan Islam sebagai ideologi. Dan menjadikannya bukan hanya sekedar hubungan dengan Allah, tapi menjadikan Agama yang mengatur hubungannya dengan diri sendiri dan hubungannya dengan manusia hingga ke urusan negara. 

Allah SWT menurunkan Islam Rahmatan Lill Allamin (Rahmat bagi seluruh alam) yang di bawa oleh Rasulullah Muhammad ﷺ. Sehingga standar perbuatan manusia berstandarkan pada perintah dan larangan-Nya.

Manusia akan takut melakukan perbuatan tercela atas dasar keimanan kepada Allah karena, menjadikan agama sebagai pengatur kehidupan. Dan seorang wanita (muslimah) akan di lindungi kehormatannya.

Mengingat pada sejarah ketika negara yang menerapkan Islam sebagai pengatur kehidupan. Pada tahun 837 M, di masa kepemimpinan Al-Mu’tashim Billah” ada seorang budak muslimah dari Bani Hasyim yang sedang berbelanja di pasar yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi.
Karena, kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya. Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu’tashim Billah, “di mama kau Mutashim, Tolonglah aku!”

BACA JUGA:  Air Bersih Bulakan Belum Bermanfaat Jadi Sorotan Aleg Banggai

Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Diriwayatkan, Panjanganya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki), karena saking besarnya pasukan, hanya untuk melindungi seorang muslimah.

Masalah yang dihadapi wanita (muslimah) saat ini akan terus terjadi apabila aturan masih lahir dari Sekularisme ini yang tidak memiliki solusi hakiki. Sedangkan Islam memiliki aturan yang tuntas seperti jilid (cambuk 100x) bagi pezina yang belum menikah, dan rajam (lempar batu) hingga mati bagi pezina yang sudah menikah.

Sebagai bentuk takwa & iman kepada Allah, sanksi itu di terapkan bagi para pelaku agar memberi efek jera. Walhasil, Islamlah ideologi juga agama yang memiliki aturan mutlak yang berasal langsung dari Sang Khaliq pemilik langit & bumi. Karena, Hanya Allah lah yang maha pengatur kehidupan manusia. (*)

Pos terkait