Kebijakan Lock Down Perlu Diterapkan di Banggai

BANGGAI RAYA – Bak dayung bersambut. Apa yang menjadi desakan Ketua DPRD Sulteng, Nilam Sari Lawira terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng terkait menerapkan kebijakan lock down atau menutup akses keluar masuk di Sulteng, mendapat dukungan sepenuhnya dari Wakil Ketua I DPRD Banggai, Batia Sisilia Hadjar.

“Saya sepakat dengan pernyataan Ibu Nilam, perlunya menutup akses keluar masuk Sulteng dalam rentang waktu dua minggu ke depan. Dan kebijkan lock down ini sangat memungkinkan diterapkan di Kabupaten Banggai,” kata Ketua DPD Partai Nasdem Banggai itu kepada wartawan, Senin (16/3/2020).

BACA JUGA:  Dor! Polisi Hadiahi Timah Panas Residivis Pencuri di Luwuk

Kabupaten Banggai kata Batia, akses transportasinya sangat lancar. Baik melalui darat, laut maupun udara. “Sebagai wilayah yang terbuka dengan daerah lain, sehingga sangat rentan masuknya wabah virus corona,” kata mantan Ketua DPD KNPI Banggai itu.

“Saya kira Pemda Banggai perlu juga menerapkan kebijakan lock down selama dua pekan untuk mengantisipasi menyebarnya covid-19,” tambahnya.

Pendapat Ketua DPRD Sulteng segera membangun posko layanan dan pengaduan informasi tentang virus corona juga diaminkan Ketua DPD Partai NasDem Banggai ini.

“Publik harus mendapati informasi yang benar. Ini juga sekaligus menangkal berita hoaks yang berdampak terhadap kepanikan warga,” jelasnya.

BACA JUGA:  Harga Gas Elpiji Tembus Rp60 ribu, Akademisi : Pemda Harus Tegas Pada Pangkalan

“Begitu pula masyarakat dengan mudah diarahkan ketika merasakan adanya gejalah virus yang cukup mematikan tersebut,” ucapnya.

Pemikiran positif Nilam yang selanjutnya mendapat respons Batia yakni segera menyiapkan fasilitas rumah sakit penampungan dan perawatan penderita Corona.

“Ini ide brilian. Saya sepakat untuk diterapkan,” kata Batia.

Seperti dilansir di Metrosulawesi.id, Ketua DPRD Sulteng, Nilam Sari Lawira meminta dan mendorong Gubernur Sulteng, Longky Djanggola, untuk segara mengambil langkah-langkah cepat dan terukur, terkait dengan ancaman pendemi Covid-19.

BACA JUGA:  Ketua TP PKK Banggai Hadiri Rakor PKK Provinsi Sulteng

Ada tiga hal yang mendesak untuk dilakukan dalam pencegahan virus corona di Sulteng.

Pertama, kebijakan lock down atau menutup akses keluar masuk Sulteng, khususnya bandara udara, pelabuhan dan lain-lain. Paling tidak, dalam rentang waktu dua minggu ke depan.

Kedua, perlu segera membangun posko layanan dan pengaduan informasi tentang virus Corona.

Sedang ketiga, sejak dini, harus segera menyiapkan fasilitas rumah sakit penampungan dan perawatan penderita Corona.

Agar proses isolasi dan karantina bisa berjalan tanpa memberi gangguan signifikan pada aktivitas sosial sehari-hari warga lainnya. URY/*