Kades Kaleb Sayo Agendakan Kemping Alam Tradisional Peringati HUT ke 15 Desa Lokait

Kades Lokait, Kecamatan Simpang Raya, Kaleb Sayo. FOTO: IST/BR

BANGGAI RAYA- Kepala Desa (Kades) Lokait, Kecamatan Simpang Raya, Kaleb Sayo mengagendakan Kemping Alam Tradisional, pada Juli 2023 mendatang dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 15 Desa Lokait.

Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengenalkan alam dan budaya setempat kepada masyarakat Kabupaten Banggai dan sekitar.

Kepada awak media, Kaleb Sayo mengatakan, pelaksanaan Kamping alam tradisional merupakan upaya pemerintah desa yang akan melibatkan seluruh masyarakat dan pemuda setempat, dalam rangka pengenalan ragam adat dan istiadat yang dipelihara dan dilestarikan secara turun temurun.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Prima Motor Toili Gelar Customer Day dan Kenalkan NMax Turbo

“Untuk peserta kita juga menghadirkan teman-teman dari kabupaten, para pencinta alam, teman-teman wartawan, hingga masyarakat umum. Namun, sifatnya terbatas karena perdana,” kata Kades berkumis ini, Minggu (4/6/2023).

BACA JUGA:  Polsek Bunta Damaikan Kelompok Pelajar SMP yang Terlibat Perkelahian

Konsep pelaksanaan Kemping nantinya, kata Kaa Sayoo sapaan akrabnya, bakal dilaksanakan selama tiga hari dan akan diisi dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari hiburan tradisional hingga diskusi kepemudaan bersama masyarakat dan pemuda setempat.

“Kita tampilkan musik karambangan, gong bersama gendang, dan lagu pindede,” kata mantan jurnalis ini.

Kades Muda ini menjelaskan, musik karambangan dan lagu pindede merupakan lagu tradisional yang dimiliki oleh suku Saluan Kahumama’on yang berisi puji-pujian dan petuah-petuah kepada generasi penerus. “Nanti penjelasan tentang tradisi ini akan disampaikan oleh toko adat pada saat kegiatan,” jelasnya.

BACA JUGA:  3 Tahun Jadi Bupati, Warga Soho Puji Keberhasilan Amirudin Bangun Banggai

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Desa Lokait kepada masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Banggai. Mulai dari kondisi alam, geografis hingga masyarakat.

“Saya menyadari konsep pembangunan harus membutuhkan saran dan masukan dari masyarakat luar dan kerabat,” tutupnya. (***)