BANGGAI RAYA- Putusnya jembatan yang menghubungkan wilayah pedesaan di Kecamatan Lobu, membuat warga Balean dan Bahingin harus menyeberangi sungai menggunakan rakit bila hendak ke desa tetangga atau ibukota kecamatan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Babinsa Koramil 1308-07/Pagimana Kopda Jeki Ajabae, akses jalan desa menuju ke desa lainnya beberapa waktu lalu terputus setelah terseret banjir. Karenanya, sebagai sarana penyeberangan, masyarakat menggunakan rakit bambu untuk melintasi Sungai Lobu, sebab tidak ada akses penyeberangan yang lain selain menggunakan rakit.
Terkait hal itu, Babinsa menghimbau serta mengajak kepada semua warga yang berada di sekitar sungai agar bersiaga memantau kondisi arus sungai apabila curah hujan mulai meningkat.
Himbauan kewaapadaan itu sering disampaikan Babinsa sebagai bagian dari kegiatan TNI untuk melaksanakan komunikasi sosial, sekaligus memberikan himbauan kepada warga tentang pencegahan bencana banjir di Desa Binaan.
Selain terkait penyeberangan, Kopda Jeki Ajabae juga memberikan himbauan kepada masyarakat yang mempunyai kebun di pinggiran sungai agar selalu waspada. “Selalu waspada, karena saat musim hujan Sungai Lobu sering meluap dan mengakibatkan banjir yang menggenangi sebagian kawasan Desa Kadodi dan Desa Uha Uhangon,” kata dia kepada warga, Kamis (29/4/2021).
Sementara itu Danramil 07/Pagimana Kapten Inf Tommy Karambut, memerintahkan kepada seluruh Babinsa di wilayahnya agar selalu memantau dan memonitor keadaan desa binaannya masing – masing yang rawan banjir, agar bila terjadi bencana siap untuk diterjunkan membantu warga.
Desa Balean yang didiami 167 kk dan Desa Bahingin dengan 87 kk memang berada di sisi barat sungai, sementara desa lainnya termasuk ibukota kecamatan berada di sisi timur sungai. Untuk menuju Desa Kadodi dan Uha-uhangon yang ada di sisi timur, warga Balean dan Bahingin terpaksa harus menyeberangi sungai, begitupula sebaliknya.