BANGGAI RAYA-Kondisi jalan di Kabupaten Banggai masih banyak yang rusak berat. Seperti jalur jalan lingkar penghubung Kecamatan Bualemo-Balantak Utara-Balantak-Balantak Selatan-Mantoh- Lamala-Masama hingga Luwuk Timur atau biasa dikenal sebagai jalan lingkar kepala burung.
Meskipun di sejumlah titik sudah ada jalan yang cukup baik atau tengah dalam pengerjaan, namun kawasan jalan yang rusak masih cukup banyak.

Bahkan di titik tertentu, kerusakannya cukup parah, karena selain aspalnya sudah tergerus dan lapisan tanahnya bergelombang karena dikikis air hujan, medan jalannya ada di pegunungan dengan tanjakan dan turunan curam, sehingga sangat membahayakan pengendara.
Menurut warga di Balantak Utara misalnya, berkali-kali ada kejadian pengendara sepeda motor yang terjatuh, karena harus melintasi jalan rusak di tanjakan atau turunan.
Dari amatan wartawan Kamis (1/6/2023), kondisi kerusakan paling parah di jalur jalan Balantar Utara terlihat di ruas Desa Pangkalaseang -Teku dan melewati Gunung Kadueng. Jalur tersebut dikenal cukup ekstrem, karena jalanan mendaki atau menuruni celah gunung yang curam, sementara kondisi aspalnya sudah mengelupas, dan lapisan tanahnya sudah tergerus air saat hujan. Pemandangan di sisi kiri dan kanan jalan sejatinya cukup indah, apalagi cukup banyak pohon kayu berwarna atau pohon dengan batang kayu bercorak loreng, dan oleh sejumlah warga disebut sebagai kayu Inggris. Namun rusaknya jalan, membuat pengendara harus fokus pada jalur jalan agar tak terperosok di jurang atau lubang memanjang akibat material jalan tergerus air.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah harus terus didorong, termasuk oleh Pemda Banggai, agar memberi perhatian sangat serius pada perbaikan jalan lingkar kepala burung. Sebab bila kondisi jalan tetap dibiarkan rusak atau perbaikannya hanya sepotong-sepotong dengan volume terbatas, maka taruhannya adalah keselamatan pengendara dan penumpang. DAR